Minggu, 17 Mei 2009

Hujan lebat Makan Bebek Goreng di Solo

Solo, 17 Mei 2009. Turunnya hujan bukannya makin menurun tetapi makin jadi sampai magrib melanda kota Solo. Masih bertahan menunggu hujan turun dengan sedikit merumpi perjalanan rekan rekan Anna Supriyadi maupun dengan pelatih muda yang sempat merasakan pahit getirnya sebagai Referee tidak resmi dari suatu TDP Yunior diluar pulau Jawa maupun di Solo. Semua keluhan muncul disaat ketidak senangan atas kerjasama yang kurang transparan dimana kesannya bukannya win win solution.
August Ferry Raturandang sendiri sempat ikut tertawa melihat cerita cerita ketidak puasan mereka terhadap rekan dari Jakarta yang terkesan sangat arogan bukannya kerjasama secara murni bisnis.

"Jika Anda ingin kerjasama dengan saya, maka saya sebaiknya sampaikan kalau kita harus mempunyai visi yang sama. Saya tidak mau kalian berbeda visi dengan saya. Marilah kita membangun pertenisan dengan secara menguntungkan semua pihak. Tidak ada lagi kesan mau kerja bakti tetapi sama sama mencari untung." ujar August Ferry Raturandang. Maka setelah diberitahukan apa yang harus dilakukan maka ketiganya sepakat kerjasama dimasa mendatang baik selaku pelaksana Piala Ferry Raturandang maupun TDP Yunior lainnya.
" Saya sudah menduga kalau kalian kecewa dengan rekan dari Jakarta. Tapi saya juga sudah menerima keluhan yang sama dari Pekanbaru dimana dikatakan ibaratnya mereka ke kantor Polisi minta pertolongan tapi diberikannya macan."
Demikianlah penjelasan August Ferry Raturandang kepada mereka berdua, agar dimasa mendatang tidak ada lagi keluhan keluhan seperti selama ini dialaminya.

Setelah puas menyampaikan keinginan masing masing maka pergilah makan malam ke tempat resto bebek goreng H. Slamet di salah satu cabangnya jalan Bhayangkara No. 389Tipes. Tempatnya tanpa pendingin udara tetapi ternyata pengunjungnya cukup banyak. Ini yang kedua kalinya August Ferry Raturandang santap malam ditempat ini.

Lumayan juga pergi makan malam secara lesehan alias duduk dilantai dengan kaki dilipat. Waduh semalam juga kaki pegal alias tidak tenang duduknya. Untungnya semua itu bisa dilupakan karena lezatnya bebek goreng dibumbui sambel cukup pedas dengan lalapan ketimun, daun kemanginya.
Suasana ceria selama dua hari ini walaupun turnamen Piala Ferry Raturadang-65 tertunda sampai minggu depan. Semoga pertemanan ini bisa langgeng dimana tidak ada dusta diantara kita.

Tidak ada komentar: