Senin, 11 Mei 2009

Apakah Turnamen itu termasuk TDP ?

Karawang, 10 Mei 2009. Disela sela turnamen nasional yunior Karawang Junior Open di Karawang, muncullah pertanyaan dari pelatih maupun orangtua. Salah satu pelatih yang getol bertanya adalah Bunge Nahor.
“Apakah Turnamen di Pontianak itu TDP ? “ ujarnya . Karena selama ini belum melihat adanya permintaan dari Kalimantan Barat masalah pelaksanaan turnamen nasional yunior, sehingga August Ferry Raturandang justru bertanya waktu pelaksanaannya karena tidak tahu dan tidak melihat dalam Kalender TDP 2009. Ketidak tahuan August Ferry Raturandang membuat yang mendengar jadi bingung. Tentu ada alasan bagi August Ferry Raturandang, karena tidak melihat permintaan dari penyelenggara turnamen tersebut.
“Kok bisa begitu Pak, kami diberitahu penyelenggara kalau itu TDP.” ujar salah satu orangtua. Masalah TDP bisa saja benar , tetapi yang jelas tidak mendapatkan PNP kepada pemenangnya, karena ada persyaratannya ataupun tata caranya.
Selanjutnya dikatakan kalau semua turnamen yang masuk dalam Turnamen Diakui Pelti atau TDP tentunya harus mengisi formulir Pendaftaran TDP oleh penyelenggara setelah mendapatkan rekomendasi dari Pengprov Pelti setempat.

“Apa syarat menjadikan TDP. ? “ ujarnya. Disebutkan kalau setelah mengisi formulir tersebut dikirimkan ke PP Pelti dengan menyertakan uang pengakuan sebesar Rp 500 ribu untuk TDP kelompok yunior. Setiap pelaksana TDP harus menyediakan lapangan tenis, tenaga pelaksana, tenaga Referee yang ditunjuk oleh PP Pelti, tenaga wasit, tenaga medis. Tidak diperkenankan menyediakan hadiah dalam bentuk UANG, Menggunakan official ball Pelti. Setelah mengisi formulir tersebut, maka PP Pelti akan keluarkan SK Ketua Umum tentang pengakuan TDP tersebut. " Yang tanda tangan TDP itu Ketua Umum PP Pelti."
Ternyata persyaratannya cukup mudah sekali sehingga siapapun jika berkeinginan selenggarakan TDP Kelompok Yunior sudah bisa selenggarakan.
Selanjutnya dikatakan, jikalau sudah diterima sebagai TDP tetapi dalam pelaksanaannya tidak memenuhi persyaratan tersebut diatas maka bisa saja turnamen tersebut dicabut pengakuannya sehingga peserta tidak mendapatkan PNP.
Bunge sendiri sepeerti kebingungan karena merasa sebagai perintis di Pontianak dimana awalnya dilibatkan tetapi sekarang ditinggalkannya."Kamu harus bertanggung jawab juga, jangan sampai dibiarkan." ujar salah satu orangtua petenis yunior kepada Bunge Nahor. "Waduh, kalau begitu saya buat BNTP Junior saja di Pontianak." ujar Bunge dengan semangat. Kemudian ditanyakan berapa beaya beaya yang diperkirakan untuk suatu TDP Yunior, selanjutnya diterangkan semuanya sehingga jelas kepada Bunge Nahor maupun orangtua petenis tersebut. Karena penasaran, terlihat Bunge Nahor mendatangi panpel Karawang Junior Open 2009 menanyakan SK dari PP Pelti. Setelah diperlihatkan SK PP Pelti yang ditanda tangani oleh Ketua Umum PP Pelti, maka baru Bunge Nahor sadar atas kekeliruannya selama ini. Selama ini terombang ambing dengan rayuan yang mengatakan "katanya," sehingga terbuai atas kebenaran berita tersebut.
“Kalau begitu tidak susah adakan TDP.” " Ya, iyalah "

Tidak ada komentar: