Jumat, 22 Mei 2009

Internet adalah Kebutuhan Atlet


Jakarta, 22 Mei 2009. Kalau Turnamen adalah kebutuhan seorang atlet maka sekarang ada tambahan lagi dari kebutuhan kebutuhan seorang atlet tenis. Yaitu INTERNET adalah kebutuhan. Kenapa demikian ?
Di era sekarang ini segala urusan tenis melalui internet. Cari informasi turnamen seperti waktu, tempat, dan pendaftaran maupun penutupan pendaftaran semua bisa dilihat melalui internet dengan mengakses situs resmi turnamen ataupun institusi tenis di Indonesia maupun dunia. Begitu juga kewajiban mencari tahu apakah pendaftarannya sudah diterima atau belum dengan melihat daftar nama2 peserta yang didapat melalui internet. Begitu juga ingin tahu mengenai turnamen turnamen lainnya dan juga peringakatnya. Semua ini bisa dilakukan di rumah atau keluar sedikit ke Warnet. Cepat dan efisien .Menjamurnya situs situs yang membahas tenis juga sangat membantu seperti www.pelti.or.id, www.remajatenis.blogspot.com dll.


Apakah masalah komunikasi masih merupakan kendala di era reformasi ini ? Jawabannya adalah tidak juga, karena di Nusantara ini semua komunikasi bisa dilakukan baik melalui telpon maupun telpon seluler dan juga internet yang sudah bisa dijangkau hamper seluruh Indonesia.

Khususnya internet , pengalaman August Ferry Raturandang jalan jalan ke luar kota Jakarta sepertinya tidak alami kesulitan jika mengakses internet, karena seluruh kota sudah ada warnet. Adanya IM2 bersama laptopnya juga sangat membantu berhubungan dengan internet . Bisa juga menggunakan telpon seluler.

Atlet tenis Indonesiapun saat ini sudah sangat familiar dengan internet. Ada yang memilikinya dirumah masing masing tetapi ada juga yang berupaya melalui warnet. Hal yang sama bisa dilihat jika ada turnamen internasional, hampir semua atlet membawa laptop untuk berkomunikasi keluar. Bagi atlet tenis di era sekarang ini internet adalah kebutuhan selain turnamen. Jika ingin go international maka sudah harus memiliki email. Kenapa ?. Karena semua pendaftaran turnamen selalu menggunakan internet. Mulai dari harus memiliki IPIN ( International Players Identification Number ) yang pendaftaran langsung ke ITF dengan memiliki email. Memasuki ke kelompok umum pun pendaftaran ke ITF langsung memalui internet. Dengan mewabahnya Facebook , terlihat banyak juga atlet tenis sudah keranjingan FB ini.

Hal yang sama seharusnya juga dirasakan bagi pelaku pelaku tenis dilapangan. Orangtua petenis juga sudah menyadari atas kebutuhan informasi ini. Bisa melihat berita tenis bukan hanya dari Koran Koran lokas dan nasional tetapi bisa diikuti juga setiap hari di internet. Sudah banyak situs situs tenis yang berada di dunia maya ini.

Sekarang terpulang kembali kepada pelaku pelaku tenis, apakah mau mengikutinya atau kembali dengan cara lama yang makan waktu, beaya yang juga cukup besar.

Tidak ada komentar: