Selasa, 16 Februari 2010

Mencoba Berikan Masukan

Jakarta, 16 Januari 2010. Saya ada pemikiran yang mungkin bisa membantu rekan rekan dalam menentukan pemilihan atlet didalam Seleknas Kelompok yunior yang selama ini dianggap tidak transparan. Sudah capek rasanya melayani keluhan keluhan yang ditimbulkan didalam keputusan yang dilakukan Pelti. Saya sendiri mengetahui prosesnya dan saya lihat tidak ada kepentingan kepentingan pribadi ditonjolkan oleh rekan rekan.

Pemikiran saya ini belum tentu bisa diterima oleh rekan rekan lainnya, tetapi saya akan mencoba siapa tahu bisa diterima. Jika tidak, sayapun tidak bisa protes karena ini kesepakatan bersama.
Setiap pelatih ataupun orangtua tentunya mempunyai kacamata tersendiri sesuai dengan kepentingannya, sedangkan rekan rekan di Pelti tidak ada kepentingan karena tidak mempunyai atlet sebagai anak asuhnya.

Rabu sore tanggal 17 Februari 2010, ada rapat antar bidang untuk membahas masalah seleksi nasional KU 16 tahun putri yang ditunda waktu pelaksanaannya. Dijadwalkansebelumnya tanggal 1 Maret sesuai kalender yang dikeluarkan kemudian berkembang diajukan ke awal Februari mengingat kepentingan atlet putra yang sudah harus diajukan nama namanya ke ITF karena eventnya maju ke 20 Februari 2010. Tetapi adanya protes sehingga diundurkan karena event Jr Fed Cup waktunya masih lama.
Selesai Seleknas KU 16 tahun putra, datang lagi masukan dari orangtua ke Pelti untuk tidak dilakukan pada tanggal 1 Maret 2010, oleh orangtua yang juga protes sewaktu jadwal dimajukan ke Februari 2010. Kali ini alasannya berbeda, sedangkan alasan pertama yang diterima adalah atletnya sudah diprogramkan untuk persiapan seleknas tanggal1 Maret. Ini dia, alasan yang baru juga masuk akal, dikaitkan dengan jadwal sekolah. Andaikan jadwalnya diubah bukan tangal 1 Maret, maka saya jamin masih ada yang akan protes lagi.Jadi sulit sekali bisa mengakomoder semua keinginan orangtua.

Ada satu usulan untuk bisa diperhatikan oleh rekan rekan di Pelti yang sebenarnya sudah dijalankan, tetapi masih belum selengkap usulan ini.
Sebagai kriteria pertama agar bisa tidak ikut seleksi adalah jika memiliki peringkat dunia ATP/WTA Tour dibawah 200, atau peringkat ITF Junior dibawah 100. Jika sudah masuk dalam salah satu kriteria ini maka otomatis lolos tanpa seleksi. Jika tidak ada yang memenuhi persyaratan seperti ini maka digunakan saja yang berikut. Memiliki ITF Junior rank dibawah 400, langsung diterima masuk seleksi. Kemudian dilihat PNP Kelompok Umum (karena banyak juga yang sudah ikuti kelompok umum atau dikenal dengan kelompok senior) PNPnya masuk 5 besar maka masuk nominasi seleksi. Jika tidak ada, maka dilihat kelompok yunior atau KU 18 tahun, jika masuk dalam 5 besar, jadi masuk nominasi seleksi. Jika tidak ada maka dipilih PNP berikutnya KU 16 tahun dan eterusnya. Untuk KU 14 tahun, disamping kriteria diatas maka diambil PNP masuk 5 besar juga di KU 16 tahun ,setelah itu dilihat ke KU 14 tahun.
Disamping itu pula tidak perlu digunakan pertimbangan jumlah TDP yang diikutinya, karena sedikitnya kita menghormati atlet yang mau ikuti pertandingan sebanyak mungkin.

Tapi ini masih pemikiran pribadi saya sendiri, semoga pemikiran ini juga bisa membantu semua pihak. Tapi saya tidak bisa menjamin tidak akandatang protes dari pihak orangtua maupun pelatih yang lebih mementingkan kepentingannya sendiri

Tidak ada komentar: