Palu, 26 Februari 2010. Ada satu kebanggaan saya di Palu ini karena bisa menggelar satu turnamen nasional RemajaTenis . Ternyata selama ini Sulawesi Tengah belum pernah menjadi tuan rumah turnamen nasional tenis, sedangkan saat ini sudah ada 6 lapangan didalam satu lokasi yang baru direnovasi oleh Pemda Sulawesi Tengah. Sebelum direnovasi Gubernur Sulawesi Tengah pernah menantang Pengrov Pelti Sulteng adanya satu event nasional diatas lapangan tenis ini.
Jadi saya bisa menggelar Turnamen Nasional RemajaTenis ini mencatat sejarah pertenisan di Sulawesi Tengah. Ini hanya satu kebanggaan selaku pelaku tenis di Indonsia bisa memberikan sesuatu kepada masyarakat tenis di Sulawesi Tengah.
Sambutan masyarakat tenis datang dari Sulawesi Utara ( Manado dan Tondano), Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimanan Timur, Sulawesi Tengah. Ada 6 propinsi belum lagi beberapa kabupaten di Sulteng maupun Sulsel ikut hadir.
RemajaTenis mulai diperkenalkan muai tahun 2009, diawali di Jakarta kemudian ke DIY, Medan dan Cirebon. Tahun 2010 masuklah di Mataram NTB, kemudiandi gelar di Jakarta, Bandung, Solo dan Palu. Saat yang bersmaan saya bisa menggelar RemajaTenis di Palu dan Solo.
Peristiwa yang tidak kalah penting selama menggelar RemajaTenis , baru kali ini dibukan oleh pejabat tertinggi di Provinsi yaitu Gubernur. Terjadinya justru di kota Palu Sulawesi Tengah.
Sayapun langsung bisa menggoda rekan rekan dari Manado dan Tondano yang datang ke Palu membawa petenis yuniornya. Walaupun kota Manado pernah menggelar turnamen nasional Yunior Maesa Paskah dan internasional, tetapi tidak permah dibuka oleh pejabat tertinggi diwilayahnya. Ini keluar sombongnya saya kepada rekan rekan dari Manado. " Masak ngoni kalah deng Palu. Coba lia, ele Gubernu tu buka turnamen." sayapun berkoar dengan mereka dengan tujuan untuk membangkitkan semangat agar bisa laksanakan kegiatan sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar