Senin, 17 Juni 2013

Binalah juga Wasit di Daerah

Jakarta, 18 Juni 2013. Dalam pembicaraan dengan salah satu wasit nasional asal Jakarta disela sela turnamen Thamrin Cup di Kemayoran saya diberitahu kalau yang bersangkutan akan bertugas sebagai wasit di turnamen internasional ITF Tugu Muda di Solo. Hal seperti ini wajar wajar saja karena sudah sering terjadi para wasit yang full time sebagai wasit berdomisili di Jakarta maupun Bandung sering kali bertugas di turnamen turnamen baik nasional dan internasional diluar Jakarta atau di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang jadi pertanyaan saya sekarang dimana pembinaan para wasit selama ini. Saya akui sekali selama ini pembinaan wasit didaerah daerah sangat minim sekali, Harapan saya mendatang agar PB Pelti juga mengaktifkan kembali pembinaan wasit apalagi sekarang yang membawahi komite wasit itu muka lama atau wasit paling senior yang juga pernah duduk ditempat tersebut dimasa kepengurusan Sarwono Kusumaatmadja selaku Ketua Umum PB Pelti saat itu.


Harapan tinggal harapan jika tidak ada actionnya, feeling saya mengatakan untuk mendatang akan terjadi hal yang sama. Mudah mudahan feeling saya tidak benar sehingga kualitas pertenisan kita juga meningkat sisektor perwasitan.
Sepengetahuan saya Jawa Tengah paling banyak kegiatan turnamen dibandingkan lainnya, berarti wasitnya juga cukup banyak. Tinggal sekerang apakah selaku pembina mau membina mereka dengan menggunakan sebagai wasit didaerahnya. Saya sendiri jika selenggarakan turnamen RemajaTenis didaerah selalu mengutamakan wasit daerah setempat. Masalahnya ada wasit harus diberi kesempatan. Dan tugas referee untuk membinanya sebelum, selama pertandingan dilakukan. Ini yang belum dilakukan. Selama ini disetiap daerah mulai dari Medan, Payakumbuh, Palembang, Pontianak, Banjarasin, Balikpapan, Palu, Manado, Mataram, Sumbawa Besar, Surabaya, Solo, Ambarawa,Tegal, Cirebon, Bandung dan Jakarta saya selalu utamakan wasit didaerah tersebut. Kecuali sewaktu di Bogor dimana wasit setempat tidak ada atau minim sehingga datangkan sari Jakarta, Bandungm Solo. 
Saya sayangkan kalau sebagai induk organisasi Pelti didaerah tidak mau membina wasitnya sendiri karena merasa lebih aman jalankan turnamen dengan gunakan wasit daerahnya. Ya, itu alasan klasik juga, karena kewajiban selaku petinggi Pelti didaerah untuk membina wasit juga bukan hanya pemain. 

Tidak ada komentar: