Beda persepsi masalah hadiah Uang ke pemenang yunior

Jakarta, 24 Juni 2013. Masih banyak perbedaan pandangan masalah aturan pertandingan tenis yang sudah baku baik secara nasional maupun internasional. Baru baru ini saya dilapori kalau ada turamen di Solo yang berikan hadiah uang. Info didapat dari pesertanya sendiri. Info langsung bukan dari orangtua sehingga lebih akurat karena anak anak tidak bisa dibohongin. Begitu juga saya suka dapat info sewaktu turnamen nasional yunior di Karawang. Saya waktu itu membaca dari facebook dimana tulissan dari anak anak langsung. Karena facebook saya itu banyak sekali berkomunikasi dengan petenis yunior.Pengakuan langsung dari anak anak lebih jujur.

Setelah mendengar kalau TDP Nasional di Solo berikan hadiah uang, sayapun lansgung berkomunikasi dengan Refereenya. Dan pengakuan Referee katakan kalau pemberian dalam bentuk voucher. Ya, berarti kebenarannya mulai lebih mendekati 100 %.

Saya tulis masalah ini yang saya sedihkan kalau turnamen tersebut diselenggarakan oleh Pelti sendiri baik itu tingkat cabang ataupun provinsi, Selama ini kalau Pelti Pusat yang selenggarakan tidak ada kasus seperti ini.

Dalam beberapa pembicaraan dengan masyarakat tenis ataupun yang duduk diinduk organisasi tentang prize money tersebut selalu ada perbedaan pandangan. Unsur kasihan selalu ditonjolkan, sedangkan saya tekankan masalah peraturan saja yang harus dipatuhi. Kenapa kalau turnamen internasional bisa diterapkan aturannya sedangkan kalau turnamen nasional "boleh" dilanggar. Ini masalahnya.

Saya yakin sekali, ditingkat pusatpun masalah ini juga belum sepaham. Tetapi sewaktu lalu saya sering ingatkan kepada mereka masalah aturan ini. Bahkan Ketua Umumpun masih mau mendengar penjelasan saya masalah aturan baku tersebut. Awalnya memang tanggapan petinggi Pelti selalu sama seperti mereka itu tetapi setelah saya buka aturan internasional maupun nasional baru mereka sadar kalau apa yang saya kemukakan itu benar.

" Dalam bentuk apapun tidak diperkenankan pemberian uang sebagai hadiah kepada pemenang turnamen yunior." Ini sudah jelas   

Ada pertanyaan sebaik diberikan apa ya kalau tidak boleh diberikan uang ? Langsung saya kemukakan yaitu sesuai aturannya adalah dalam bentuk barang yang nilainya tidak lebih dari US $ 250.00 atau Rp. 5.000.000 (nasional).

Yang saya tahu TDP Nasional Thamrin Cup yang mau ikuti anjuran yang saya berikan yaitu kalung emas ada logo turnamen. Ini lkebih berkesan karena bisa digunakan sehari hari sehingga ada kebanggaan bagi si atlet didepan teman2nya. Kalau dalam bentuk kalung tergantung jenis barangnya bisa diberikan.

Coba kita pikirkan jika diberikan Rp 200.000 - 400.000.Bagitu keluar lapangan traktir teman2 atau saudaranya maka habis sudah uang tersebut. Dimana letak kebanggaan si atlet yang sudah berjuang selama beberapa hari diterik matahari kemudian hilang begitu saja dalam waktu singkat.Disni saya melihat kita todak menghargai perjuangan si anak selama turnamen. 

Ada kejadian tahun lalu saya terima SMS dari salah satu orangtua yang sangat kecewa sekali. SMS itu ditujuan kepada rekan saya Ketua Bidang Pertandingan yang juga sebagai sponsor tidak lansgung terhadap turnamen nasional yunior yang dalam bentuk sirkuit. Disebutkan nama atau judul turnamen master (nama bola) di Magelang dimana diberikan hadiah ke juara biaya turnamen ke Thailand ternyata diberika uang Rp 2.500.000 dan finalis diberikan biaya turnamen dalam negeri tapi nyatanya dibayar Rp. 1.000.000. Disebutkan kalau dana tersbut tidak cukup. Katanya junior tidak boleh pake duit kenapa hadiah master junior D....... ini ditukar dengan duit ( hanya mau turnamen bukan mau duit, duit itu akan dikembalikan, demikian pesannya, 

Nah, ini bentuk kekecewaan yang dikeluarkan kebetulan nama ketua bidang pertandingan PP Pelti disebutnya karena dia sepertinya promotor turnamen tersebut.

Nah, disini ada sedikit kesan unsur " penipuan "