Jumat, 26 Juli 2013

Protes kepada PB Pelti

Jakarta, 27 Juli 2013. Yang menarik lagi dalam pembicaraaan pertelpon hari ini dengan Sunoto Ketua Harian / Wakil Ketua Pengda Pelti Jawa Tengah. Disampaikan kalau saya (AFR) sekarang sebagai "pengacara" alias pengangguran banyak acara itu juga sebagai "wartawan". Maka mulailah dia mengoceh  setelah keluarkan uneg unegnya tentang Pelti Jawa Tengah, kemudian disinggung masalah PB Pelti saat ini yang saya sudah dengar lemahnya komunikasi antara daerah dan pusat.
"Saya sudah kirim surat keras (protes) kepada PB Pelti sekarang. Begitu juga SMS langsung dan telpon langsung ke Manam Wirjawan (Ketua Umum)." ujarnya dengan nada tinggi. Tetapi dapat tanggapan  kalau tidak sopan apa yang saya lakukan. 

Yang anehnya juga dikatakan sampai saat ini dia selaku pengurus Pelti Jawa Tengah belum terima AD & ART Pelti 2012-2017 yang sudah direvisi di Munas 2012 di Manado. " Aneh sudah 7 bulan kok belum keluar AD & ART barunya." ujarnya. Dikatakan kalau dia sudah telpon langsung ke ketua umum dan dapat jawaban kalau sedang dikerjakan dan tunggu saja. Dan dengan beraninya dia katakan kalau kepengurusan sekarang tidak lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.
Memang saya akui kalau figur Sunoto yang saya kenal jika tidak berkenan selalu berkoar baik melalui surat kepada pengurus Pelti pusat. Hal yang sama pernah juga dia lemparkan ke pengurus lama tentang Kartu Tanda Anggota (KTA) Pelti yang menurutnya salah kalau dikeluatkan oleh Pengurus Pusat seharusnya oleh Pengcab Pelti sesuai AD & ART Pelti. Tetapi langsung saya berikan jawaban kenapa Pelti Pusat ambil alih karena selama itu Pengcab Pelti tidak keluarkan KTA tersebut sehingga PP Pelti ambil alih yang tujuan sebenarnya untuk peserta TDP yangs elalu bermasalah dengan kewajiban membawa Akte Kelahiran ASLI. Ini riskan sehingga dikeluarkannya  KTA tersebut.
Masalah pemberitahuan kepada Pelti didaerah daerah masalah perubahan nama Pengprov atau Pengkot/Kab Pelti menjadi Pengda dan Pengcab maupun Pengurus Pusat menjadi Pengurus Besar seharusnya sudah disosialiasaikan kedaerah daerah, tetapi kenyataannya belum juga. Apalagi masalah Rakernas (Rapat Kerja Nasional) yang diubah dari 2 tahun sekali menjadi setahun sekali. Merekapun bertanya tanya kapan dilaksanaka Rakernas tersbut yang belum ada kabar beritanya.

Inilah sekedar catatan harian saya ketika menerima keluhan keluhan teman teman didaerah. Karena kebiasan sebagai tempat curhat sudah lama saya terima sejak pertama kali duduk sebagai wakil Sekjen PP Pelti ( 2002-2012), Kebiasaan ini datang lag ditahun 2013 yang saya tidak bisa tolak, cukup mendengarkan dan beri masukan kepada rekan lainya di Senayan. "Mudah mudahan mau didengar"

Tidak ada komentar: