Sabtu, 16 Februari 2008

Life Begins At 35


Dalam kehidupan sehari hari kita mengenal Life begins at 40. Tetapi dunia tenis mengenal Life begins at 35. Karena kita mengenal kegiatan tenis mulai dari kelompok umur alias yunior kemudian kelompok umum yang lazim ikut turnamen nasional atau usia diatas 18 tahun dan terakhir dikenal juga kelompok veteran atau oleh dunia tenis internasional (ATP-Tours) menjadi seniors bukan veteran lagi. Disinilah istilah Life begins at 35 dikenalnya. Kategori kelompok veteran dimulai dari usia 35 tahun keatas.
Veteran dalam sejarahnya maupun perkembangannya mulai turnamen dari semua petenis prestasi mempunyai komitmen sebagai kepanjangan hidupnya ke olahraga tenis.
Sebenarnya veteran ini merupakan kelanjutan dari petenis prestasi diusia muda mempunyai pengalaman2 didalam pertandingan, merupakan reuni dengan teman teman lama dan juga akan bertemu pula dengan lawan lawan baru untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Dunia tenis veteran saat ini cukup berkembang dengan pesat, mulai dari proses persahabatan, dimana tempat reuni dengan teman lama. Bahkan memiliki majalah khusus kegiatan veteran didunia, turnamen internasional mulai dengan Dubler cup th 1958. Setiap tahun ITF menggelar sekitar 19 turnamen mencakup 10 kelompok umur dan 2 World Individual Chamnpionships yang diikuti lebih dari 500 peserta dan disamping itu pula ada international circuit. Saking aktipnya veteran dunia mempunyai peringkat dunia pula dari kelompoik umur 35+ sampai dengan 85+.
Hampir semua petenis dunia professional yang mencapai usia 35 tahun akan mengikuti kegiatan kegiatan veteran dunia ini.
Bagaimana dengan veteran di Tanah Air kita. Apakah ada atau tidak. Sebenarnya kegiatan veteran Indonesia ada hanya kurang popular sehingga timbul kesan kurang dikoordiner. Masalahnya kegiatan tetap konsis tetapi tidak diinformasikan secara luas sehingga kegiatan tersebut dipopulerkan disekitar kota tersebut saja Keberadaan Badan Veteran Pelti atau BAVETI yang saat ini dipegang oleh Yolanda Soemano yang sebagai Ketua Umumnya, diharapkan dapat mengkoordiner kegiatan kegiatan veteran di Tanah Air.

Informasi dari mulut kemulut saja digunakan masyarakat pecinta tenis khususnya veteran sehingga bisa diikuti oleh petenis veteran yang sangat haus pertandingan. Kegiatan turnamen veteran didaerah tidak diketahui oleh petenis veteran di Jakarta. Akibatnya terlihat masing masing daerah berjalan sendiri sendiri. Ini kiranya yang perlu dibenahi oleh rekan rekan di BAVETI. Selama ini kegiatan BAVETI setiap tahun hanya berkisar di keikutsertaan atlit veteran ke turnamen internasional di China , setiap bulan Oktober dan sudah merupakan agenda tetap. Walaupun turnamen veteran di China tidak memberikan hadiah prize money, tidak menyurutkan minat petenis veteran Indonesia berperan serta. Sangat kontradiktip sekali kalau kegiatan turnamen veteran di Indonesia jika tanpa prize money, sulit menarik minat atlit ikut bertanding, padahal kebanyakan petenis veteran sudah mapan.
Dipenghujung tahun 2006 dilanjutkan di tahun 2007 dan 2008, muncul kegiatan veteran berupa turnamen tenis beregu Maesa Cup. Diselenggarakan oleh Persatuan Tenis Maesa dibawah koordiner PB POR Maesa. Terlihat animo peserta cukup besar. Mantan2 petenis nasional Indonesia turut berpartisipasi. Bisa dilihat kehadiran Atet Wijono, Hadiman, Didiek Edhie, Bunge Nahor, Donald Wailan Walalangi, Abdul Kahar MIM, Lanny Lumanauw dll. Selama ini jarang kelihatan di turnamen tenis mantan mantan petenis nasional tersebut. Suasana cukup meriah seolah olah reuni sesame mantan petenis nasional. Kelihatan sekali event seperti ini sangat dibutuhkan oleh petenis veteran. Di Bandung juga setiap tahun sering ada turnamen tenis veteran. Hanya gaungnya saja belum sampai ke nasional. Melihat semua ini sangat jelas atas kebutuhan turnamen dikalangan veteran. Untuk itu Baveti diharapkan lebih aktip selenggarakan kegiatan kegiatan seperti ini. Kalau tidak memungkinkan sebaiknya bertindak selaku coordinator saja. Yang penting adalah niat sangat dominant agar bisa berlangsung keinginan sebagian masyarakat tenis khususnya veteran.

Tidak ada komentar: