Selasa, 11 Agustus 2020

Penting Bagi Petenis Pemula ( 3 )


Jakarta, 11 Agustus 2020. Anak saya baru saja mulai bermain tenis. Perlukah saya memperhatikannya pada waktu dia diberi pelajaran ?
Tidak.

Suami saya seorang pemain tenis yang sangat baik, sedang saya sebagai pemain tenis pemula. Setiap s kali  dia bermain dengan saya dia menunujukkan , apa yang harus saya  lakukan dan apa kesalahan saya. Kadang-kadang  saya merasa saya harus mempunyai empat kaki dan enam tangan ; dia memukul bola begitu keras sehingga saya tidak tak dapat mengambilnya. Apakah saya memang tidak mempunyai harapan.  

Tidak. Anda punya harapan. Suami anda harus mendorong anda, tidak memberikan petunjuk setiap kali anda memukul bola. Bila dia banyak menuntut dan memberikan pada anda “ gambaran tak punya harapan “, barangkali  anda bisa merencanakan kembali untuk melakukan praktek bermain dengan teman wanita  anda sendiri, dengan demikian suami anda bisa bebas meninggalkan pekerjaan “ membantu “ istrinya, sementara anda sendiri akan memperoleh saat-saat yang baik untuk bermain dengan teman yang setaraf anda.


N.B. Ajaran yang baik adalah memberikan dorongan, memuji dan mendemontrasikannya : jeleknya suami yang mengajar ialah ; dia suka menggoda pamer, mengomel untuk menunjukkan keakuannya. Teman laki-laki bisa menjadi  suami yang fantasis bisa menjadi petenis pro tapi dapat merusak rumah tangga.

Saya baru  saja menjadi petenis pemula. Bisakah saya ikut turnamen antar klub karena saya ingin sekali.
Mengapa tidak ?

Dengan memperhatikan permainan petenis terbaik, dapatkah hal ini saya ketahui.
 Ya, Jika anda sendiri tahu apa yang harus anda  perhatikan.

Apa yang harus saya pikirkan pada saya melakukan prakterk bermain tenis ?
Jangan pikirkan apa apa . Malahan anda harus memusatkan pikiran pada hal-hal sebagai berikut :
1,Perhatikan bola yang datang dari raket lawan, kemudian kejar bola itu ke arah dimana anda duga bola itu ditujukan. Bersiaplah dengan pukulan pengembalian pada saat anda berlari.
2. Segera setelah anda memukul bola , berlarilah ( atau dengan Langkah melompat ) kembai ke tengah lapangan dan siap untuk bergerak ke arah lain begitu lawan mengembalikan bola ***

Tidak ada komentar: