Sabtu, 21 Juli 2012

PON : Bolehkah Atlet diganti

Jakarta, 21 Juli 2012. Setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON selalu ada saja masalah yang muncul yang membuat siapa saja yang memegang jabatan sebagai Technical Delegate akan mendapatkan cobaan besar. Sewaktu PON XVI di Palembang tahun 2004, saya teringat masalah yang muncul waktu itu adalah petenis Jawa Barat Angelique Widjaja yang sewaktu Technical Meeting masih bertanding di US Open. Oleh manajer timnya waktu itu Atet Wijono ,saya katakan kalau Angelique Widjaja masih bertanding di US Open dan tidak bisa hadir. Oleh Atet yang juga ngotot kalau Angie sudah berjanji dengan Pangdam Siliwangi kalau dia mau ikut PON bela Jawa Barat. Padahal saya ikuti di website US Open ternyata Angie masih bertanding di Ganda Campuran. Kenapa Atet ngotot karena kalau Angie tidak main maka Jawa Barat putri jadi bukan unggulan. Kemudian di PON XVII 2008 di Balikpapan waktu itu masalah status Ayu Fani Damayanti diperebutkan antara Bali dan DKI Jakarta. Saya harapkan sekali di Pekanbaru nanti PON XVIII tidak ada masalah tentang status atlit. Beberapa bulan lalu saya kedatangan salah satu orangtua atlet yang anaknya bertanding disalah satu daerah. Pertanyaan ini tentunya akan banyak pendapat yang berbeda dengan pendapat saya pribadi.Pertanyaannya adalah , jika suatu daerah yang lolos langsung ke Riau tanpa ikut Pra-PON, apakah bisa diganti pemainnya yang justru sebagai penentu dengan Peringkatnya yang mengangkat daerah tersebut. Ada rekan saya juga di kepengurusan PELTI mempunyai pendapat yang berbeda. Katanya tidak bisa daerah tersebut mengganti seenaknya, karena atlet tersebut justru yang menentukan. Untuk diketahui kalau sewaktu menjelang Pra-PON, PP Pelti terima daftar peserta dari setiap Pengprov Pelti, kemudian diambil 2 pemain yang mempunyai peringkat terbaik. Dari dasar ini maka ditentukan 8 provinsi langsung masuk PON termasuk tuan rumah tanpa seleksi, sedangkan lainnya harus ikut Pra-PON di Palembang awal bulan Desember 2011. Ketika saya ditanya masalah ini maka sayapun katakan provinsi tersebut bisa saja mengganti dengan pemain lain yang belum didaftar. Artinya didaftarkan pemain baru. Karena entry by name itu awal Juni 2012, maka setiap KONI Provinsi harus kirimkan nama2 peserta yang ikut PON. Kenapa saya berpendapat demikian, akan saya bahas kemudian. Hari ini saya terima daftar nama sementara dari tim keabsahan PON XVIII. Kenapa sementara, karena nama2 tersbut sudah dikirimkan ke setiap KONI Provinsi sehingga jika ada yang protes masih ada waktu untuk diproses. Dari nama nama tersebut maka dicabang tenis kelihatannya tidak ada protes lagi masalah status atlet. Apa betul?

Tidak ada komentar: