Jakarta, 31 Desember 2010. Memasuki akhir tahun 2010 tentunya punya kenangan baik manis maupun pahit didalam kehidupan sehari hari. Tetapi tentunya kenangan pahit itu bukan sebagai alasan untuk tidak berkreativitas lagi, bahkan digunakan sebagai cambuk untuk menghadapi tahun depan.
Kenangan yang cukup mengenangkan adalah bisa terselenggarakannya 13 turnamen nasional yunior dengan label RemajaTenis, yang sangat didambakan oleh masyarakat tenis khususnya petenis yunior yang sangat haus akan keberadaan turnamen. Apalagi bagi petenis luar pulau Jawa yang sangat haus akan kegiatan turnamen skala nasional ini. Saya sendiri tidak akan menyangka bisa merealiser 13 kali turnamen RemajaTenis, diawali di Mataram (Nusa Tenggara Barat) dimana saya harus ber Tahun Baru di kota Mataram. Sayapun membawa anak dan istri sekalian bertahun baru di Mataram. Kemudian di Jakarta, Bandung , Solo, Palu, Sumbawa Besar. Seterusnya masuk ke Pontianak, Banjarmasin. Begitulah perjalanan RemajaTenis di tahun 2010.
Tuntutan seperti ini yang mengingatkan akan diri saya sendiri sewaktu masih yunior dan berada diluar pulau Jawa dimana kegiatan turnamen masih banyak disekitar kepentinagn orangtua saja dan melupakan keberadaan petenis yunior.
Mungkin tanpa memiliki pengalaman sebagai petenis yunior dulu kala akan mematikan semangat selenggarakan turnamen nasional yunior ini.
Memang turnamen yang saya prakarsai ini dengan label RemajaTenis, akhirnya saya pernah alami suatu keadaan putus asaan setelah mengalami cobaan cobaan baik berupa caci maki maupun keluh kesah yang tidak terlalu mendasar karena masih banyak yang sangat berterima kasih akan keberadaan RemajaTenis tersebut. Karena saya sangat bersemangat sampai melupakan satu turnamen Persami dengan label Piala Ferry Raturandang yang sudah memasuki ke 69 kali, setelah dulu kala menggunakan nama Persami sejak tahun 1994 diperkenalkan di Jakarta.
Bahkan sampai sekarang masih sering saya terima permintaan datang dari Palangka Raya akan keberadaan Piala Ferry Raturandang tersebut.
Sebenarnya sejak selenggarakan RemajaTenis dibulan Agustus 2010 di Jakarta, saya sudah alami keputus asaan untuk melanjutkan RemajaTenis yang sudah dicanangkan setiap bulannya harus ada. Tetapi permintaan datang sehingga awalnya dijadwalkan di Cirebon belum siap maka sayapun mengalihkan kegiatan ini ke kota Bandung. Sehingga RemajaTenis memasuki yang ke 13 ditahun 2010 ini. Jika tahun 2009 sempat selenggarakan RemajaTenis sampai kelima maka ditahun 2010 bertambah menjadi 13 kali. Sebenarnya saya mentargetkan ditahun 2010 selenggarakan 20 kali RemajaTenis diseluruh Indonesia. Tetapi ketidak siapan dibeberapa kota seperti Cirebon, Medan, Manado, Samarinda sehingga semua mimpi saya belum bisa terealiser.
Bagaimana dengan tahun 2011 ini ? Apakah semangat itu masih ada ? Ternyata harus saya akui salah satu kelemahan saya adalah jika muncul permintaan apalagi datangnya dari petenis yunior maka hati sayapun tergugah untuk memenuhi salah satu kebutuhan petenis adalah turnamen itu. Sayapun masih mengharapkan bisa selenggarakan RemajaTenis di Manado, Samarinda, Cirebon dan Medan yang sempat tertunda di tahun 2010. Disamping itu pula baik Semarang, Ambarawa , Palembang, Solo maupun Jogjakarta saya upayakan agar bisa diselenggarakan di tahun 2011, Bagaimana kelanjutan Piala Ferry Raturandang yang sangat dibutuhkan sebagai ajang petenis pemula untuk mengasah kemampuannya. Saya sedang pikirkan akan dibawa kemana Piala Ferry Raturandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar