Jakarta, 15 Desember 2010. Ada satu hal yang menarik untuk dibahas disini, karena jika kita bertanya kepada atlet tenis Indonesia, khususnya yang telah memasuki jenjang turnamen internasional Procircuit artinya turnamen yang telah menyediakan prize money.
"Apa tujuan Anda bermain tenis? "
Tentunya kita akan mendapatkan jawaban yang berbeda beda tergantung dari petenisnya sendiri.
Dari beberapa jawaban ada jawaban yang menurut pendapat pribadi saya kurang mendukung prestasinya sendiri. Karena pengamatan saya jawaban yang keluar adalah ...." mau cari uang".
Sulit untuk mendapatkan jawaban ' TO BE A CHAMPION " Atau mau jadi juara dunia atau mau menjadi seperti petenis dunia ( sebut satu nama favoritnya).
Tetapi kalau kita bertanya kepetenis yunior apalagi kalau usia dibawah 14 tahun maka masih bisa kita dapatkan jawaban "mau jadi juara" itu.
Nah, kekuatiran atas jawaban mau cari uang itu cukup mendasar. Walaupun bisa dikatakan sah sah saja. Tetapi menurut pendapat saya berbeda dengan jawaban kedua dimana komitmen atlet lebih besar dibandingkan yang menjawab mencari uang tersebut.
Sekarang turnamen nasional maupun interenasional profesional menyediakan prize money berbeda dengan turnamen yunior tanpa menyediakan prize money.
Masuk babak pertama (babak utama) saja sudah tersedia uang, jadi bukan hanya juaranya yang dapat prize money tersebut, sehingga berupaya mendapatkan tempat di babak utama melalui fasilitas wild card saja tanpa mau susah susah dulu.
Akibatnya mereka ini cepat puas dengan hadiah seadanya, bukan mengejar tempat sebagai juara. Karena kalau mau jadi juara dibutuhkan pengorbanan cukup besar. Harus mengejar turnamen berbobot yang seharusnya untuk mengasah prestasinya. Dan kemungkinan keluar uang lebih dulu bukan dapat uang. Inilah masalahnya.
Akibatnya bisa dilihat di turnamen turnamen, kalau kalah tanpa menunjukkan penyesalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar