Senin, 10 Desember 2018

PELTI Ingin Tertib Organisasi

Jakarta, 10 Desember 2018. Organisasi tenis Indonesia dikenal dengan Persatuan Tenis seluruh Indonesia (Pelti) menginginkan tertib organisasi, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PP Pelti kepada AFR saat sore ini berkunjung ke sekretariat PP Pelti Senayan,
Tujuan ke sekretariat PP Pelti ada dua hal yang ingin ditanyakan langsung yaitu masalah SK TDP RemajaTenis Sumsel XVII dan Kalender TDP (tentative) 2019

Disaat berbincang dengan administrator Pertandingan PP Pelti sambil melihat kalender TDP 2019 di komputer muncullah Wakil Ketua Umum PP Pelti yang langsung berbicara kepada administrator Pertandingan PP Pelti. " Semua info keluar harus mendapatkan ijin dari sekjen PP Pelti, kita mau tertib organisasi. Pak Ferry sebagai orang luar belum bisa dapat jika belum dapat ijin dari sekjen PP Pelti. Kecuali pak Ferry dapat bocoran."  Gaya seperti ini bukan hal yang asing bagi AFR

Tertib organisasi memang sudah lama didengung dengungkan oleh Wakil Ketua Umum PP Pelti, hanya yang jadi masalah sekarang apakah kalender TDP 2019 itu juga harus melalui birokrasi seperti hal diatas. Jikalau memang kehendaknya seperti itu maka masyarakat tenis harus sudah siap menerima keterlambatan terus yang tidak habis habis.

Kepentingan masyarakat tenis Indonesia sangat dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan yang akan diikuti untuk tahun 2019.  International Tennis Federation sendiri sudah keluarkan kalender turnamen tahun 2019. Kenapa hal ini tidak bisa diikuti juga. Bisa dibayangkan sampai saat ini website PP Pelti sendiri masih belum bisa ikuti keinginan masyarakat tenis Indonesia sebagai sumbser informasi remi dari PP Pelti, karena informasi yang diberikan itu sudah termasuk out of date sedangkan lajunya kegiatan khususnya turnamen sendiri sulit dihentikan. Karena saat ini jumlah TDP Nasional merupakan terbanyak di tahun 2018 dibandingkan kepengurusan sebelumnya. Ini harus diakui suatu prestasi terbaik. Walaupun harus diakui juga sekitar 30 % adalah peran serta RemajaTenis ikut menunjang TDP Nasional 2018 dan tetap konsisten dengan komitmennya terhadap Tenis Indonesia sejak 2009. . Tetapi masih diragukan untuk tahun 2019.

Dari bocoran didapat ternyata hanya beberapa TDP Nasional atau Internasional lama yang masih bertahan sedangkan banyak sekali TDP Nasional kelompok umum (prize money sekitar Rp 100 jutaan yang baru digelar ditahun 2018 sudah tidak terdaftar dalam kalender tahun 2019. Ada apa dengan TDP Nasional Kelompok Umum yang sangat dibutuhkan bisa hilang dari daftar tersebut. Padahal TDP Nasional tersebut diselenggarakan oleh PP Pelti sendiri kedaerah daerah sebagai bentuk balas jasa saat Munas 2017. Muncullah TDP Nasional Kelompok yunior 
sekitar  22 dimana sekitar 13 TDP baru dengan sponsor baru sehingga timbul keragu raguan atas realisasinya kemudian. " Kita coba sedikit optimis saja." ujar AFR
\
Cukup menarik juga kalau dilihat keinginan tertub organisasi itu yang harus didukung jika menginginkan kemajuan berorganisasi. Salah satu contoh sempat dipertanyakan oleh masyarakat tenis masalah keberadaan PNP (Peringkat Nasional Pelti). " Kenapa PNP di website Pelti sendiri tidak diupdate sedangkan jika lihat website diluar Pelti sudah bisa didapatkan PNP terbaru.

Ternyata pertanyaan ini belum bisa dijawab baik oleh bidang pertandingan maupun petinggi lainnya

Tidak ada komentar: