Minggu, 02 Desember 2018

Kinerja Pelti masih Amburadul

Jakarta, 2 Desember 2018. Melihat aktivitas pertenisan Indonesia saat ini cukup cerah sehingga banyak hal yang perlu diperbaiki. Diawali dengan masalah organisasi didalamnya mulai dari tingkat Pusat sampai ke Daerah maupun Pengcabnya. Penggunaan teknologi masa kini diperkenlakannya website induk organisasi Pelti yang sudah muali diperkenalkan 20 tahun silam. Hanya saja ganti kepengurusan maka ganti pula webhostingnya.
Walaupun sudah dikenal masyarakat tenis tetapi tetap saja mulai 2018 dengan kepengurusan baru webhostingnya. Sehingga menuenya tentu berbeda. Tetapi yang penting ada isi baik daam bentuk foto dengan sangat minim beritanya. Tapi harap dimaklumi saja. Karena makiin canggih website maka makin besar beayanya.
Yang timbul pertanyaan sampai saat ini setelah setahun lebih 7 hari terpilih di Musyawarah Nasional Pelti (MUNAS) yang tepatnya 25 Nopember 2017 di Banjarmasin, belum muncul juga revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pelti sebagai amanat MUNAS Pelti tersebut Bisanya dalam amanat Munas diberi waktu 3 (tiga) bulan , tetapi sampai saat ini beluma da juga pengesahan revisi AD ART Pelti untuk dipakai sebagai landasan kerja PP Pelti kedepan. Akibatnya bisa terlihat betapa kesan amburadul yangmuncul kepermukaan. Sempat direncanakan sebagai ajang pengesahan AD ART Pelti di Munaslub bulan Juli 2019 tetapi ternyata dibatalkan
Saat ditanyakan langsung ke wakil ketua umum PP Pelti dapat jawaban akan dilaksanakan bersamaan dengan Rakernas Pelti 2019.  Ketika dikatakan kesulitan dana untuk Munaslub maka tidak  dijawabnya cukup dengan senyum. 

Mulailah kejutan dibuatnya dengan mengganti Sekjen PP Pelti ketangan yang lebih " professional" karena berpengalaman sebagai sekjen dicabang olahraga Bowling seperti waktu diperkenalkannya saat hadir diacara Asian Paragames Tenis Kursi Rida dilaangan tenis Kelapa Gading Jakarta buklan Oktober 2018.. Mudah mudahan saat ini sudah beredar pemberitahuan kepada seluruh Pengda Pelti karena setelah mulai bekerja 1 Oktober 2018 sampai diperkenalkannya di lapangan tenis Kelapa Gading , ternyata saat itu beberapa Pengda ketika ditanya belum ada yang tahu.

Tugasnya cukup besar karena banyak permasalahan ditubuh PP Pelti sendiri disamping Pengda maupun Pengcab diseluruh Indonesia. Kenapa AD ART Pelti sangatlah penting ? Karena dalam Munas banyak hal yang diperbaiki atau dirubah sehingga " GBHP"  (Garis Besar Haluan Pelti) 
dalam bentuk Pokok Pokok Program Kerja Pelti sangat ditunggu tunggu oleh Pengda maupun Pengcab. Nah saat ini bisa kita ihat bagaimana yang terjadi di Pengda dan Pengcab Pelti. Kesannya tidak nyambung. 
Sangat menyedihkan sebagai contoh kecil, penggunaan nama PELTI yaitu Persatuan Tenis seluruh Indonesia dikembalikan ke ejaan lama yaitu Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau ada yang gunakan Persatuan Tenis Lapangan Indonesia 
 Kelemahan terbesar saat ini adalah kurang baik komunikasi antara Pusat ke Daerah akibat kurang harmonisnya komunikasi diantara anggota pengurus sendiri sebagai penyebab utamanya

Tidak ada komentar: