Rabu, 30 Januari 2013

Hasil pertemuan cukup positip

Jakarta, 29 Januari 2013. Pertemuan dengan petinggi PP Pelti hari Selasa 29 Januari 2013 sore hari disekretariat Pelti Senayan cukup mendapat kesepakatan bersama jika turamen RemajaTenis itu harus didukung oleh Pelti. Memang rada aneh kalau sampai Pelti tidak mendukung karena PP Pelti periode 2007-2012 telah mengakui keberadaan RemajaTenis yang bisa diselenggarakan oleh AFR sejumlah 26 kali diberbagai kota, justru mau tidak didukung oleh PP Pelti periode 2012-2017. Sebenarnya Ketua Umum PP Pelti Maman Wirjawan sendiri sudah menyatakan langsung kepada saya kalau RemajaTenis harus jalan terus karena tujuannya sangat positip. Tetapi rongrongan datang dari anggota pengurus baru begitu gencar sehingga dianggap perlu untuk bertemu. Maman sendiri mau mengakomodir seluruh pendapat masyarakat tenis. Sebenarnya Maman sendiri menjanjikan kepada saya sewaktu pertemuan 4 mata dengannya dibulan Desember lalu kalau turnamen 3 hari ini akan dipanggil untuk memberikan presentasi ke Pengurus Pelti yang baru. Artinya RemajaTenis dan Sportama , tetapi baru RemajaTenis yang dipanggil. Setelah paparan oleh saya sendiri didepan mereka ini disimpulkan RemajaTenis akan jalan terus, bahkan komitmen saya dengan Maman akan membantu 38 RemajaTenis di tahun 2013 Pertemuan tersebut cukup seru karena pertanyaan muncul dari Kabinpres Wailan Walalangi dan Johannes Susanto (pertamdingan) . Kalau Wailan tidak setuju RemajaTenis dijadikan TDP karena tidak ada turnamen 3 hari dikalender ITF. Memang saya tahu dia itu selalu berbicara soal turnamen internasional. Bahkan keinginannya cukup besar untuk diadakan sebanyak mungkin turnamen internasional di Indonesia.Keinginan ini cukup positip jika kita mampu, artinya mampu bukan hanya soal finansial tetapi atlet kita sendiri apakah sudah siap go international. Tentunya semua katakan siap saja. Tapi kita lihat saja buktinya. Padahal kalau mau tahu kondisi tenis di Australia, Amerika turnamen diakhir minggu banyaknya turnamen seabrek abrek. Tapi karena yang berbicara tidak punya anak asuh yunior maka saya paham sekali tidak tahu situasi tenis yunior diluar negeri, ini pendapat saya sendiri. Yang saya tahu ditahun 1989 saya pernah membaca kalender turnamen yunior dikelola oleh asosiasi tenis Australia (Tennis Australia) ada 100 turnamen. Saat itu saya bermimpi juga di Indonesia harus bisa, tai secara bertahap.

Tidak ada komentar: