Jumat, 23 April 2010

Jawab yang benar kalau tidak gua tonjok

Jakarta,23 April 2010. Hari ini saya terima pertanyaan dari rekan sendiri yang agak lucu, karena cara penyampaiannya. "Saya ada pertanyaan, tetapi dijawab yang benar ya, kalau tidak, gua tonjok."
Hebat juga permintaan yang datang hari ini. Dan saya angap lucu juga maklum rekan ini memang sering bercanda.

"Apakah sebagai pemain nasional HARUS ikut TDP (Turnamen Diakui Pelti)? " ujarnya yang dilanjutkan dengan pertanyaan lainnya. "Apakah petenis nasional tidak boleh ikuti turnamen non TDP ?" Ini pertanyaan pertanyaan sebagai kenyataan yang terjadi di pertenisan Indonesia ini. Mungkin begitu banyak rumor yang sering dilontarkan kepada tim elit yang sering menjadi sorotan masyarakat tenis selama ini. Kenapa petenis nasional yang masuk kedalam TC sering mendapatkan badai rumor dilemparkan oleh pelaku pelaku tenis sendiri. Tidak perlu kita tanyakan tentang motivasi mereka ini. Saya sendiri sering juga mendapatkan pertanyaan pertanyaan dimana sayapun sudah harus bisa menetraliser pandangan negatip tersebut.

Disini kita harus bisa membedakan kedudukan dimana petenis tersebut berada, apakah saat itu masuk dalam tim nasional yang dipersiapkan dalam kegiatan tertentu seperti tim Davis Cup atau Fed Cup atau tim SEA Games maupun Asian Games. Karena jika masuk dalam tim nasional untuk event tersebut, maka atlet tersebut harus mengikuti program yang diberikan oleh tim nasional tersebut. Jadi boleh tidaknya atlet tersebut ikuti suatu kegiatan TDP ataupu non TDP itu semua wewenang dari manajer tim atau pelatih tim tersebut. Memang harus diakui pernah terjadi ada anggota tim nasional yang sedang dipersiapkan ikuti kejuaraan dunia beregu Davis Cup dilarang ikuti TDP yang berlangsung di dalam negeri. Kemudian hal ini mencuat ke media karena pihak penyelenggara TDP menghendaki agar gengsi TDP naik harus bisa diikuti petenis papan atas, diikuti juga oleh keinginan pemain sendiri yang juga menginginkan ikut TDP tersebut karena ada prize money yang menggiurkan. Akibatnya PP Pelti kena sorotan negatipnya.

Kalau bagi atlet tenis yang tidak didalam program tim nasional, berhak ikuti TDP dan tidak ada yang bisa melarangnya. Bukan hanya TDP bahkan Non TDP juga atlet tersebut berhak ikutinya. Jadi jika pertanyaannya petenis nasional harus ikut TDP, maka jawabannya juga tidak. Karena itu adalah hak atlet tersebut.
Jadi disini harus bisa dibedakan antara petenis nasional yang masuk dalam program tim nasional atau tidak

Tidak ada komentar: