Selasa, 12 Maret 2019

Fungsi Humas Sangatlah Penting

Jakarta, 12 Maret 2019. Tidak disangka sangka AFR terima chat WA dari mantan wakil sekjen PB Pelti 2004-2008 yang menganjurkan agar AFR menjadi Humas PP Pelti saat ini. Ini akibat lemahnya fungsi Humas PP Pelti yang dipegang oleh mantan atlet nasional.

Harus diakui saat ini  PP Pelti berkeinginan memajukan tenis baik dalam prestasi di lapangan tetapi juga kedepan  jauh mau  mengikuti era milleneal seperti apa yang dikehendaki dalam pendaftaran KTA dan bahkan menjurus pendaftaran peserta TDP mengacu seperti dilakukan oleh ITF (International Tennis Federation). Tetapi memang harus dimulai dari nol sehingga butuh waktu untuk meneruskan keinginan tersebut. Memang saat ini sudah banyak applikasi di era milleneal untuk mempermudah kerja.
Tetapi semua itu harus didukung dengan kesiapan administrasi maupun kesiapan para pemangku jabatan diinduk organisasi. Yang selama ini bisa dilihat kalau lemah dalam administrasinya. Yang sepele saja seperti notulen rapat internal apalagi eksternal sehingga dikuatirkan semua dilakukan staff PP Pelti tanpa sepengetahuan Ketua Umum PP Pelti yang juga mantan Humas PB Pelti 1986-1990

Fungsi Humas disini bukan hanya komunikasi keluar tetapi komunikasi kedalampun sangat penting. Kalau dalam bahasa Inggris disebut Public Relations. Berbeda dengan Humas yang dianut oleh masyarakat di Indonesia. Karena kalau Humas selama ini kesannya hanya untuk keluar relasinya. Tetapi kalau Public Relations itu sudah mencakup komunikasi keluar maupun kedalam. seperti komunikasi antar pengurus yang selama ini masih terlihat lemah. Contoh saja setiap pertemuan baik dihadiri atau tidak oleh Ketua Umum maupun anggota pengurus lainya, maka notulen rapat itu sudah wajib dilakukan sehingga semua kejadian atau keputusan sudah bisa dimonitor oleh anggota pengurus lainnya. Harus dimaklumi kalau anggota PP Pelti itu merupakan tenaga volunteer sehingga waktunya tidak banyak untuk Pelti. Apalagi saat ini pertemuan resmi antar pengurus juga masih belum terencana dengan baik, akibatnya sering kali kesannya ada pertemuan yang mendadak.


Saat ini Humas dipegang oleh mantan atlet nasional, bukan berarti yang bersangutan tidak bisa tetapi harus banyak belajar apa itu Humas diinduk organisasi. Karena mengurus tenis di Indonesia itu sejak dulu sjika tidak transparan maka banyak keluhan datang dari masyarakat tenis.

Memang saat ini cara komunikasi sepertinya mudah karena bisa melalui fasilitas IT seperti WA tetapi tetap diperlukan komunikasi dengan surat menyurat resmi. Hanya cara penyalurannya bisa gunakan fasilitas WA yang lagi populer saat ini.

Pelti memiliki website yang sejak lama sudah ada dan dimanfaatkan sebagai sumber informasi kemasyarakat tenis. Hanya sayang saat ini terlihat website tersbut dikendalikan oleh pihak luar bukan dari Senayan. Akibatnya banyak berita berita yang terlupakan atau memang tidak ada tenaga khusus menanganinya.

Memang beberapa tahun silam diera 1998-2012, AFR yang berinisistip sebagai motor jalannya webiste Pelti saat itu. Karena dengan maraknya berita berita tenis di website Pelti maka membuka mata pecinta tenis maupun sponsor sponsor terhadap kegiatan tenis baik dilakukan oleh PP Pelti, Pengda/Pengprov dan Pengkab/Pengkot Pelti..
Jika website Pelti tidak memberitakan kegiatan yang dilakukan oleh PP Pelti sendiri bagaimana pihak luar ingin bisa membantu tenis Indonesia yang saat ini sudah jauh dari berita dimedia nasional kita.

Kegiatan tenis itu bukan hanya di Jakarta, karena banyak juga dilakukan diluar Jakarta maupun luar Jawa. Ini butuh publikasi sehingga bisa diikuti oleh masyarakat tenis Indonesia.

Menanggapi tawaran rekan mantan wakil sekjen PB Pelti, maka jawaban paling tepat yaitu " wani piro "


Tidak ada komentar: