Jakarta, 30 September 2014. Sore ini saya terima telpon dari salah satu petinggi induk organisasi di Jakarta. Masalah disampaikan sehubungan kegagalannya merebut medali di Asian Games 2014. Padahal jauh jauh hari pelatih maupun team manager berkoar koar kalau targetnya 1 (satu) medali emas bisa didapat.
Ketika mnerima telpon itu di sampaikan kebingungannya terhadap ulah rekannya yang juga ketua bidang yang berkoar koar terhadap medali emas yang jauh dari harapan.
"Saya ini bingung juga, kena getahnya." ujarnya. Kena getahnya dari ocehan ocehan dari luar terhadap prestasi tim tenis Indonesia di Asian Games 2014. So pasti karena kedudukan pentingnya.
Saya kemukakan masalah sebenarnya yaitu terlalu berani menjanjikan dapat medali emas. Artinya mereka ini tidak tahu peta kekuatan tenis di Asia. " Asal bacotnya saja." ujar saya kepadanya.