Jakarta, 30 September 2014. Dalam satu percakapan telpon dengan salah satu pelatih tenis di Jawa Tengah, saya kaget juga mendengar suatu berita yang saya tidak duga sebelumnya.
Waktu itu pembicaraan mengenai salah satu daerah membeli atlet dari Jawa Tengah, kemudian terdengar kalau daerah tersebut sebenarnya sudah ada pelatda yang dipersiapkan menghadapi PON mendatang. Kemudian ketika menyinggung masalah salah satu daerah tersebut membeli dalam satu paket pemain saya mendapat cerita kalau calonya adalah salah satu orangtua yang juga duduk dalam kepengurusan Pelti setempat. " Dia itu calonya sehingga bisa beli atlet dari Jakarta." ujarnya
Tetapi kemudian disampaikan kalau siapapun orangtua akan tergiur mendapatkan uang sekitar Rp 750 juta dimana kwitansi disodorkan sebesar sekitar Rp 1,5 miliar oleh petinggi pembelinya. Dikatakan dananya cukup banyak sehingga berani beli atlet dariluar daerah tersebut.
Ya, ini lain lagi ceritanya, berarti ada permainan juga dari oknum di organisasi olahraga pembeli atlet.
Kalau bicara ogika, menurut saya bisa saja terjadi. Tetapi kalau memang benar maka tenis kita makin prihatin saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar