Kamis, 04 Oktober 2012

Kebiasaan yang membuat olahraga tidak akan maju didaerah.

Jakarta, 4 Oktober 2012. Tepatnya tanggal 1-3 Oktober 2012 saya berkunjung ke Pekanbaru dalam rangka persiapan Islamic Solidarity Games 2013 diminta untu melihat atau meninjau kembali venue tenis di stadion tenis PTPN-V Pekanbaru. Apa yang mau dilihat karena 10 hari sebelumnya baru kembali dari Pekanbaru setelah selesai menggelar PON XVIII. Ternyata maksud kunjungan bersama rekan rekan dari 15 cabor lainnya yang akan digelar di Islamic Solidarity Games 2013 untuk bertemu atau mencari petugas penanggung jawab venue seperti kehendak Djoko Pramono selaku penanggung jawab pertandingan Panpel ISG 2013. Dan menginventriser perlengkapan venue dan pertandingan yang dibutuhkan. Sebagian besar rekan rekan cabor yang ke Pekanbaru tersebut menghendaki venue manager tersebut adalah penanggung jawab venue yang ada sehingga mudah berkoordinasi. Sewaktu saya berkunjung ke stadion tenis PTPN-V saya bertemu dengan rekan rekan atlet tenis kursi roda yang akan bertanding Pekan Olahraga Paralympic nasional 7-14 Otober 2012 di stadion PTPN-V Pekanbaru. Bertemu rekan rekan olahragawan tenis kursi roda merupakan hal biasa. tetapi disini saya menemukan hal yang luar biasa. Karena sebelumnya saya mendengar dari rekan Yasin Onasie salah satu atlet tenis kursi roda kalau Riau tidak punya atlet tenis kursi roda. Kenapa saya tahu, karena sewaktu saya mau datangkan pelatih tenis kursi roda dari ITF ke Riau, maka Yasin katakan kalau di Riau tidak ada atlet tenis kursi roda. Berbincang bincang dengan Erwin salah satu atlet tenis kursi roda ternyata mereka ini mengatakan kalau mereka ini sebagai atet Riau. Wow, disinilah saya anggap hal luar biasa. Karena penyakit daerah tidak mau membina sendiri tetapi mencaplok atlet yang sudah ada dan langsung bisa mewakili daerah tersebut dalam multi event. Ini cara cara yang tidak akan memajukan olahraga. Jadi bukan cuma ditenis PON terjadi seperti ini tetap di tenis kursi rodapun terjadi juga. Ya, apa mau dikata..

Tidak ada komentar: