Rabu, 31 Oktober 2012

Jangan Mundur

Jakarta, 30 Oktober 2012. Sedih juga rasanya ketika sudah sulit cari waktu untuk selenggarakan turnamen RemajaTenis, kemudian setelah diumumkan dan selesai batas waktunya ternyata minim peserta. Terpaksa juga diundurkan walaupun dengan berat hati harus dilakukan. Sewaktu merencanakan RemajaTenis di Palu diwaktu liburan sekolah. Dipilihnya liburan sekolah dengan asumsi akan beri kesempatan atlet dengan leluasa tidak bolos sekolah. Tetapi ternyata perkiraan begitu baik kenyataannya berbeda sekali. Minim juga pesertanya. Waktu liburan jika buat turnamen diluar Jawa maka ada kesulitan lain, yaitu beaya trasportasinya cukup tinggi. Kenyataannya begitu, jadi lebih baik selenggarakan turnamen bukan diluar Jawa. Setelah itu untuk Solo yang awalnya dapat masukan akan banyak pesertanya, ternyata menjelang 6 bulan terakhir berbeda juga sehingga diundurkna juga ke akhir Oktober 2012 dimana ada Lebaran Haji istilahnya. Untung saja pesertanya cukup banyak, walaupun ada juga yang tidak mau ikut karena tidak bisa mengantar putranya. Sekarang yang saya alami mau selenggarakan RemajaTenis di Surabaya juga kurang minat pesertanya. Bahkan ada SMS yang mengatakan RemajaTenis perlu koreksi diri kenapa sampai demikian. Kemudian ada juga yang katakan karena tidak ada ballboysnya ataupun wasit. Tapi ada juga yang mengatakan kalau belum jelas tujuandari RemajaTenis ini. Ya, begitulah masalah yang muncul. Ini kesempatan bagi yang tidak suka sama saya langsung tertawa dengans endirinya. " Rasain " kira kira begitu. Tapi karena saya yakin tujuan saya baik maka semua ini pasti akan jalan juga. Toh yang sepaham juga banyak. Seperti yang terjadi minggu lalu saya bertemudengan salah satu orangtua petenis dari Jogja yang datang dan berbicara dengan saya. Diapun beri semangat kalau jangan mundur hadapi semua ocehan masyarakat tenis. Yang setuju dengan sepak terjang saya masiih banyak, begitulah ungkapannya.

Tidak ada komentar: