Selasa, 16 Maret 2010

"Opa ini lagi pusing kepala "

Jakarta, 16 Maret 2010. Setiap merencanakan suatu TDP Nasional yang menyangkut pelaksana TDP tertentu selalu ada saja permasalahannya. Disatu sisi bersikeras dengan keinginannya disisi lainnya saya haru menampung semua keinginan yang muncul. Tentunya semua keinginan belum bisa dipenuhi jikalau tidak berlapang dada didalam menghadapinya ,karena menurut saya seharusnya semua pihak memikirkan pertenisannya dibandingkan keinginan pribadi pribadi.
Kali ini saya sebenarnya sudah mulai merangkul pihak pihak yang merasa dikecewakan oleh PP Pelti yang sebenarnya akibat ulahnya sendiri tidak berkeinginan mengikuti peraturan atau ketentuan yang telah dibuat. Tetapi inilah yang terjadi di pertenisan Indonesia. Sedangkan saya berada disisi induk organisasi yang hendak menegakkan aturan aturan yang sudah dibuat PP Pelti.

Tahun 2010, saya sudah merangkul rekan dari Bakrie Group yang aktip selenggarakan turnamen nasional yunior di beberapa kota di luar Jakarta maupun di Jakarta. Saya sudah berkomitmen akan membantu bukan hanya kepada Bakrie group, tetapi kepada semua pihak yang berkeinginan selenggarakan turnamen nasional. Dan sudah saya buktikan. Tetapi sepertinya tidak mulus berjalan seperti diperkirakan.
Awalnya saya diminta “booking” waktu pelaksanaan Bakrie Group di kota Pekalongan tanggal 5-11 Juni 2010 dan Jogjakarta tanggal 12-18 Juni 2010. Dan saya sudah sampaikan kalau lebih baik atau lebih kuat kalau kirimkan segera Formulir Pendaftaran TDP Nasional ke PP Pelti. Sayapun memasukkan kedalam kalender dengan menggunakan warna biru yang artinya masih menunggu konfirmasi tertulis melalui pengisian Formulir Pendaftaran TDP seperti lazimnya suatu TDP Nasional.
Dalam perjalanan waktu belum juga terima Formulir Pendaftaran TDP Nasional dari mereka dimana dikatakan kalau Pekalongan akan mengirim langsung sendiri. Tunggu punya tunggu belum muncul juga, sehingga terima berita kalau Pelti Pekalongan keberatan sebagai penyelenggara. Inilah masalah yang muncul, karena ternyata Formulir Pendaftaran TDP Nas Bakrie Pekalongan datang juga ditanda tangani oleh Pelti Pekalongan. Sebenarnya beres permasalahannya. Tetapi ini awal permasalahan karena Pelti Kota Semarang sudah mengajukan lebih dulu permintaan melalui Formulir Pendaftaran TDP Nasional yang telah disetujui sendiri oleh Ketua Pengprov Pelti Jawa Tengah. Kenapa bisa terjadi, yang seharusnya Pelti provinsi Jawa Tengah menyadari kalau kedua cabangnya mau selenggarakan diwaktu yang sama. Setelah membaca formulir pendaftaran TDP Tugu Muda disetujui oleh Wakil Ketua Pengprov Pelti Jateng.
Waduh, kenapa tidak ada koordinasi didalam sebelum keluar.
Apa yang saya harus lakukan, karena sebenarnya Pelti membutuhkan sebanyak mungkin turnamen nasional yunior bisa digelar di Tanah Air.
Saya sendiri sewaktu menerima Formulir dari Pekalongan langsung mencoba kontak tilpon dengan Ketua Pelti Pekalongan Ir. Soemarni, tetapi tidak ketemu karena sudah pulang dan saya tilpon ke kantornya.
Hari Sabtu lalu saya terima telpon langsung dari Ir. Soemarni, dan menyampaikan permasalahannya tersebut. Anjurkan agar waktuny diundur saja setelah Tugu Muda dan Bakrie Jogja diundur setelah Pekalongan.
Tetapi solusi ini tidak mulus juga dan membuat pelaksana Bakrie Group kecewa berat, karena sudah merasa di booking jauh jauh hari kepada saya. Karena saya tetap berprinsip harus seusai prosedur melalui surat maka saya hanya mengharapkan kesabarannya dulu. Memang anak muda jika menghadapi masalah ini lebih banyak emosinya, apalagi pernah merasakan kekecewaan karena pernah TDP nya dibatalkan akibat melanggar Ketentuan TDP Nasional. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi dan tidak perlu dikait kaitkan dengan masalah pribadi, selama kita berkomitmen ingin memajukan tenis di Tanah Air ini. Apa yang bisa saya lakukan ?
Ada kemungkinan solusi yang akan saya lakukan adalah pendekatan melalui Pengprov Pelti Jawa Tengah karena yang mengijinkan kedua kegiatan diwaktu yang sama.

“ Opa ini lagi pusing kepala.” ujar rekan Johannes Su
santo

Tidak ada komentar: