Kamis, 11 Maret 2010

Mimpi Mimpi Selama Ini

Jakarta, 10 Maret 2010. "Jangan Mimpi deh kamu." demikian ungkapan negatip yang sering dilontarkan masyarakat dan sering kita dengar selama ini. Tetapi sebenarnya kata lima huruf ini yaitu MIMPI atau DREAM suatu ungkapan yang cukup mujizat jika ditelusuri dengan positip. Karena tanpa MIMPI menurut saya sulit untuk berkembang jadi lebih besar. Jika saya hendak berkeiginan berbuat sesuatu maka selalu melalui proses mimpi. Dengan adanya mimpi akan memberikan peluang saya untuk bisa melakukan sesuatu.
Dalam kehidupan saya dipertenisan saya punya beberapa mimpi, seperti keinginan memiliki turnamen Persami dan juga memiliki Turnamen Diakui Pelti yang semuanya sudah berjalan sejak tahun 1993 sampai sekarang. Dulu sewaktu saya sudah keluar dari PB Pelti saya bisa selenggarakan turnamen internasional Women's Challenger memperebutkan prize money US $ 25,000 di Senayan. Saat itu saya berkomunikasi dengan salah satu manajer VOLVO perusahaan otomotif di Bangkok Thailand. Sehingga judulnya adalah VOLVO Women's Circuit. Begitu juga selenggarakan TDP Nasional Kelompok Umum Bintaro Jaya Open di lapangan tenis Bintaro Jakarta.
Setelah itu saya tenggelam dari kegiatan seperti ini karena saya sudah kembali masuk kedalam kepengurusan Pelti Pusat

Tahun 2008, saya sebenarnya punya mimpi lagi yaitu Turnamen Nasional Yunior sebagai TDP (Turnamen Diakui Pelti). Saat itu masih ada keraguraguan dalam diri saya untuk menjalankan suatu TDP Nasional karena kedudukan saya di PP Pelti.
Kemudian mimpi saya ini dijalankan setelah saya mendapatkan tantangan baru dari salah satu rekan baru di pertenisan Indonesia.
Akhirnya saya lemparkan konsep Turnamen Nasional RemajaTenis, yang diawali di Jakarta dengan modal niat, tekad san nekad. Dan berhasil berlangsung di Jakarta, kemudian berkembang ke D.I.Y, dan melambung ke Cianjur dan Medan sebagai penutup tahun 2009. Tetapi gagal di Pekanbaru.
Setelah itu diawal tahun 2010, sayapun berani selenggarakan RemajaTenis NTB Bersaing di Mataram, Nusa Tenggara Barat diikuti di Bandung, Solo , Palu dan Jakarta.

Tetapi ada satu mimpi lagi yang belum saya laksanakan, yaitu ingin mengembangkan situs atau website khusus tenis. Selama ini saya mengimbangi pemberitaan tenis melalui blogger saja yaitu www.afraturandang.blogspot yang sudah berjalan dua tahun, dan muncul lagi www.remajatenis.blogspot.com yang saya khususkan untuk kelompok yunior. Kedua blogger ini saya bersyukur bisa kerjakan seorang diri untuk mengisi waktu saya. Saya punya modal kuat bukannya modal harta tetapi modal pengalaman mengisi website www.inatenis.com selama kurang lebih 4 tahun. Website ini sebagai pengimbang atas pemberitaan negatip tntang Pelti. Saya bisa sebagai wartawan tulis, kemudian sebagai wartawan foto. Dengan modal satu toestel Olympus yang saya beli sendiri ,saya bisa mengisi foto foto dari hasil karya saya kedalam website itu.

Nah, saya punya keinginan memiliki satu situs dimana pemberitaan tenis bukan hanya yunior tetapi seperti lazimnya website lainnya dalam mengisi pemberitaan tenis seluruhnya. Ada keinginan memiliki wartawan sendiri untuk turun kelapangan mengisi berita berita tenis di Indonesia. Mudah mudahan satu waktu saya akan launching situs tersebut. Semua ini tergantung restu dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar: