Selasa, 01 Desember 2009

Pemerintah Agar Renovasi Lapangan Sanaman Mantikai

Jakarta, 2 Desember 2009. Setelah tiga kali selenggarakan turnamen tenis Persami Piala Ferry Raturandang di Palangka Raya Kalimantan Tengah, justru membuat semangat saya naik agar pertenisan di Kalimantan Tengah bisa meningkat, termasuk semua fasilitas yang dimiliki. Memang sewaktu terakhir di Palangka Raya, sempat berbincang bincang dengan salah satu rekan wartawan setempat, kalau ada wacana Palangka Raya dijadikan Ibukota Negera Republik Indonesia, dimana Jakarta menjadi kota bisnis saja. Menarik juga, karena masih banyak lahan kosong ( tapi dengar dengar udah ada pemiliknya yaitu pejabat ).

Ketertarikan sejak awal sewaktu bertemu dengan salah satu orangtua petenis Palangka Raya di Jakarta, saya diberitahukan kalau di Palangka Raya ada 6 lapangan tenis di satu lokasi. Waktu itu tahun 2008, saya sama sekali belum pernah menginjak Kalimantan Tengah. "Ini modal bagus untuk buat turnamen. Saya bangga karena di Kalimantan hanya Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki sarana lapangan tenis lebih dari 6 yaitu di Samarinda ( 7 lap) dan Balikpapan ( 8) sedangkan Tarakan ( 5 indoor ) dan Tanjung Selor ( 5 indoor ). Kalimantan Selatan di Banjarmasin hanya 4 , Kalimantan Barat di Pontianak ada 5 lapangan. Jadi, setelah Balikpapan dan Samarinda maka Palangka Raya . Ada 1 lapangan didepan lapangan Sanaman Mantikai Palangka Raya milik Diknas yang terbelangkai dan tidak kelihatan tiang apalagi net-nya. Jadi kalau bisa dimanfaatkan maka ada 7 lapangan. Mengenai ukuran lapangan sangat memadai untuk suatu turnamen internasional sekalipun, apalagi nasional. Akhirnya tanggal 2 Januari 2009 sayapun mendarat pertama kali di lapangan udara Cilik Riwut Palangka Raya.

Tidaklah heran tidak ada perhatian dari Pemda terhadap lapangannya sendiri. Hal ini tidak bisa disalahkan, karena seharusnya masyarakat tenis melalui Pelti setempat harus mempunyai program kegiatan. Tanpa kegiatan tentunya mubazir direnovasi. Dan kenyataan dimana mana lebih banyak yang main tenis justru istilah didaerah " Bapak Bapak " saja seperti sewaktu saya masih belajar tenis ( 50 tahunan lalu) , sedangkan yunior terabaikan, jalan sendiri sendiri. Tapi saya lihat di Palangka Raya, ada perhatian terhadap yunior dengan diberikan 2 lapangan yang kondisinya lebih baik dari 4 lapangan lainnya. Yunior diberi prioritas utama. Jarang terjadi demikian.
Sewaktu pertama dan kedua kalinya saya ke Palangka Raya untuk Piala FR-61 dan Piala FR-68, saya sempat mendengar ada rencana renovasi di tahun 2010. Lapangan tersebut punya club house yang isinya kosong dan lebih cenderung bisa rusak berat kalau dibiarkan saja. Lapangan ada tribun dan satu lapangan ada lampunya.

Sayapun menyadari kalau Undang Undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional dicantumkan dalam Bab XI Pasal 57 ( 2) yang menyatakan " Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin ketersediaan prasarana olahraga sesuai dengan standar dan kebutuhan Pemerintah dan pemerintah daerah." Sehingga sebagai Warga Negara tentunya punya hak meminta ke Pemerintah agarlapangan tenis Sanaman Mantikai juga diperhatikan, walaupun ada kemungkinan tidak dipenuhi. "Namanya usahe "
Sehingga timbul idea untuk melaporkan keadaan ini kepada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI Andy Malarangeng, tapi tidak semudah itu. Setelah dilantik Menpora , saya baru sekali bertemu dari 3 kali kesempatan yang ada. Tetapi ada cara lain yang bisa dilakukan.

Setelah kembali dari Palangka Raya ( 30/11), saya kirimkan SMS kepada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga R.I. melaporkan kalau di Palangka Raya ada 6 lapangan yg butuh renovasi. Minta Pemerintah membantu renovasi. Dan ternyata SMS saya dapat respons juga. "Boleh juga menteri satu ini. Kebetulan saya punya nomer HPnya."
Jawabannya, Menteripun mau beritahu ke Gubernur Kalteng masalah ini. Saat ini beliau sekarang berada di Palangka Raya menyertai Presiden SBY dalam Rapat Gubernur seluruh Indonesia. Ini moment yang tepat kalau mau merenovasi lapangan tersebut. Sayapun hubungi wartawan olahraga di Palangka Raya yang saya kenal, dan dia berjanji mau wawancara Menteri di Palangka Raya.
Sayapun sudah siap juga dengan kegiatan kegiatan yang menunjang agar lapangan tersebut bermanfaat bagi pertenisan nasional. Mudah mudahan saja. "Berdoalah, agar Tuhan memberikan jalanNya"

Tidak ada komentar: