Jumat, 18 Desember 2009

Konsultasi masalah pelaksana Turnamen

Jakarta, 13 Desember 2009. Menerima rekan sendiri yang berkecimpung di turnamen, menjadi hangat karena sayapun sering mendngarkan laporan laporan sekitar turnamen khususnya turnamen yunior. Karena saya sendiri jarang terjun langsung ke tempat tempat turnamen nasional yunior, sehingga banyak hal yang belum diketahui jika tidak ada laporan dari masyarakat tenis. kenapa turnamen yunior paling banyak saya terima laporan, karena melaksanakan turnamen yunior itu tingkat kesulitan lebih besar dibandingkan dengan turnamen senior.

Tony Sangitan bersama istri Wiwiek, bercerita banyak tentang sekitar pelaksanaan turnamen Bakrie Yunior yang selama ini. Kunjungan untuk berkonsultasi karena Tony sendiri ingin mengatsasi kesulitan kesulitan selama ini selenggarakan turnamen. Memang tidak mudah selenggarakan turnamen yunior. Apalgi jika sampai menggunakan 3-5 lokasi tempat pertandingan. Harus dimaklumi selaki banyak kota tidak punya lapangan yang satu lokasi ada lebih dari 4 lapangan. Saya sendiri jika selenggarakan Piala Ferry Raturandang sedikit segan kalau disatu kota ada lebih dari 2 lokasi. Menyadari hal ini sayapun jika mau selenggarakan selalu memilih kota kota yang memilik lapangan lebih dari 5 lapangan dalam satu lokasi.

Disini Tony ingin mengetahui solusi terhadap pengadaan tenaga pelaksana. Seperti tenaga wasit dikota kota tempat pelaksanaan Turnamen Bakrie Junior. Sayapun menganjurkan agar menggunakan tenaga wasit lokal saja. Bisa menghemat beaya transportasi dan akomodasi. Disamping itu juga akan memacu Pelti setempat untuk menyiapkan tenaga wasit lokal. "Ternyata dikota tsb tidak ada wasitnya." ujarnya, dimana saya sendiri tidak percaya kalau tidak ada wasit. Jangan menanyakan tenaga wasit nasional.
Dalam pembicaraan sayapun menyanggupi untuk membantu dengan cara menghimbau kepada Pelti setempat untuk menyiapkan tenaga wasit lokal karena kota tersebut akan jadi tuan rumah sehingga wajiblah siapkan tenaga wasit lokal. Ini juga akan membantu kota tersebut dalam pelaksanaan turnamen lokal sekalipun. Begitulahsolusi saya sehingga keluhan dari setiap pelaksana turnamen akan memacu mereka tetap konsis dengan pelaksanaan turnamen.

Dari hasil pertemuan tersebut saya sangat menyambut kehadiran pelaksana turnamen tenis di Indonesia yang ingin mendapatkan solusi disetiap pelaksanaan turnamen nasional. Karena selama ini sudah mulai banyak pelaksana (organizer) turnamen yang peduli terhadap pertenisan Indonesia.

Tidak ada komentar: