Kamis, 25 Mei 2017

Ada yang Bertanya Kenapa Bisa Jadi Technical Delegate Asean ParaGames 2017 di KL

Jakarta, 26 Mei 2017. Sudah lama tidak mencatat permasalahan tenis ditahun 2017. Ternyata banyak kejadian kejadian yang perlu dicatat disini sebagai catatan ringan saja.

Ada pertanyaan datang kepada saya tentang keterlibatan saya di acara Asean Para Games 2017 bulan September 2017 di Kuala Lumpur. Memang bulan Desember 2016 saya diundang ke Kuala Lumpur setelah ditunjuk menjadi Technical Delegate Wheelchair Tennis di ajang Asean Paragames Kuala Lumpur 2017. Kenapa sampai muncul pertanyaan tersebut sedangkan saya sudah sejak 2012 tidak duduk dikepengurusan PP Pelti 2012-2017 itu. Jadi wajar saja ada yang bertanya, Siapa yang rekomendasi ?
Sebenarnya Wheelchair Tennis bukan barang baru bagi saya karena semasa duduk dalam kepengurusan PP Pelti 2002-2012 saya aktip membantu Wheelchair Teniis diIndonesia baik dalam membantu program ITF sendiriyang kebetulan saya sempat bertemu dengan pimpinan Whelchair Tennis di Inernational Tennis Federation diacara AGM ITF.

Sewaktu bulan Nopember 2016 saya terima permintaan dari salah satu rekan yang kenal saya sewaktu Asean Paragames di Solo tahun 2011 lalu yang saat itu saya selaku ketua panpel whelchair tennis. Sewaktu itu saya ditanya kira kira bersedia menjadi Technical Delegate Asean Paragames 2017 di Kuala Lumpur. Saya balik bertanya kenapa saya. Ternyata dijawanb , kalau dia selalu ikuti kegiatan saya di Facebook, sehinga mencoba hubungi saya . Dan saya diminta untuk kirimkan Riwayat Hidup saya. Kemudian sayapun kirim CV tersbut.

Tidak lama kemudian saya diberitahu kalau saya diterima sebagai Technical Delegate. Tapi saya minta agar dikirimkan surat penunjukkan secara resmi dulu agar saya persiapkan diri seperti Passport saya yang sudah kadaluwarsa 2015 lalu.
Kemudian setelah terima copy surat tersbut sayapun mengurus Passpor yang ada cerita tersendiri.


Mengurus passpor secara online saya belum mengerti walaupun sering gunakan internet. Kebetulan saya ke sekretariat PP Pelti , minta kepada rekan administrator disana untuk buatkan aplikasinya. Ternyata bisa dimana saya diminta untuk transfer dana yang tidak terlalu besar sekitar Rp 300.000. Setelah itu diserahkan untuk memilih kantr Imigrasi yang mana. Saya pilih Kantor Imigrasi Jakarta Selatan saja.
Oleh teman lainnya saya diminta agar hadir pagi2 sekitar jam 06.00 karena so pasti banyak yang antri. Memang betul sekali, dimana parkirnya sempit tapi akhirnya berhasil dapatkan tempat parkir.
Lihat yang antri lumayan panjang. Tetapi ketika Satpamnya melihat saya dengan rambut putih langsung ditanaykan yaatu apakah urus untuk diri sendiri atau untuk orang lain. Sayapun jawab untuk diri sendiri, dan ditanay selanjutnya adalah usia berapa. " 70 tahun ". Lansgung disuruh maju kedepan. Wow, ini fasilitas rambut putih diberikan oleh Negara Kesatuan RI ini. Dan akhirnya dalam sejam sudah selesai urusannya dan diminta ambil paspor minggu depannya.

Tidak ada komentar: