Kamis, 25 Mei 2017

Harus pandai pandai hadapi Malaysia

Jakarta, 26 Mei 2017. Ikuti acara Technical Delegate Meeting di Kuala Lumpur yang untuk pertama kalinya saya ikuti. Ternyata oleh tuan rumah sebenarnya sudah disiapkan petugas petugas pelaksana Asean Paragames 2017 di Kuala Lumpur dan juga budgetnya. Saya tahu kalau setahun sebelumnya sudah disiapkan oleh Panpel. Ternyata saya menggantikan Technical Delegate asal Malaysia. Jadi seluruh petugasnya dari Malaysia. Ini mungkin yang tidak lazim dalam multi event, sehingga oleh Asean Para Sports Federation (APSF) meminta kesediaan saya.

Tentunya sebagai Technicah Delegate saya harus bisa merekomendasikan petugas petugasnya seperti ITO (International Technical Officers) maupun NTO (National Technical Officers)nya. Saat itu anehnya ketika saya minta nomor telpon petugas Referee yang asal Malaysia tersebut ternyata tidak ada satupun yang punya. Termasuk Technical Delegae yang saya gantikan. Ini rada rada aneh.

Saya pun berkomunikasi dengan Asian Tennis Federation/ITF yang bertanggung jawab masalah wasit wasit internasional. Maka didapatkan nama 2 tersbut dimana ada petugas dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam dll.


Kemudian saya terima permintaan dari APSF yang kirimkan blanko yang harus diisi untuk ITO tersebut dan langsung saya kirimkan termasuk ke panitia lokalnya

Tetapi yang saya terima dari Sport Manager dari panpel setempat kalau dikatakan panitia sudah memutuskan semua petugas dari Malaysia termasuk budgetnya.

Wah, repot juga. Langsung saya sampaikan saja ke APSF masalah ini.

Ketika saya ngotot kalau sesuai dengan aturan internasional maka harus mengunakan ITO yang bersertifikat internasioal yang dimiliki oleh Malaysia hanya 2 orang saja sedangkan kebutuhannya lebih. Dan beberapa hari lalu saya diberitahu kalau yang disetujui hanya 2 ITO dari luar. Ini masalah lagi
Sebaiknya saya tunggu undangan raat berikutnya setelah Lebaran bulan Jui 2017

Tidak ada komentar: