Kamis, 25 Mei 2017

Pesta Kejurnas Manado Open Tinggalkan Cerita

Jakarta, 26 Mei 2017. Kejurnas tenis Manado Open 2017 telah berakhir, tepatnya tanggal 14 Mei 2017 di lapangan tenis KONI, Sario Manado. Sukses boleh dikatakan demikian karena bisa menarik peserta datang dari berbagai daerah seperti Jambi, Jawa Barat, DKI, Silawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Sulawesi Utara, Papua Barat dan Papua dari ujung Timur.

Diakui atau tidak, pelaksanaan kali ini dapat pujian dengan persiapan begitu singkat, hanya 2 bulan bisa selenggarakan kegiatan tersebut untuk semua golongan atau kelompok umur. Peserta yang hadir melebihi target panpel. Ini saya acungi jempol terhadap kerja keras rekan rekan panpel yang setiap hari mempromosikan kegiatan tersebut. Saya sendiri santai cukup menggunakan medsos untuk mensoaislisasikannya.

Untuk pertama kali sebagai kejuarnas atau TDP (Turnamen Diakui Pelti)  untuk kelompok umur dan kelompok umum, ditambah dengan kelompok veteran sebagai unsur penunjang keberhasilannya. Kalau namanya TDP maka secara otomatis masuk kalender TDP 2017. Ini berkat kerja sama antara Kawanua Tennis Club, yang baru lahir tahun 2016 dan Pengda Pelti Sulu (2017-2021) yang juga baru dilantik 2 bulan lalu.

Puas atau tidak puas baik selama kegiatan dan bahkan setelah kegiatan  memberikan warna tersendiri dari pelaksanaannya. Ini wajar wajar saja menurut saya.  Medsos pun ikut berbicara, dimanfaatkan bagi yang " kecewa" karena minimnya pengetahuan masalah pertandingan tenis selama ini terutama rekan rekan di Indonesia Timur. 


Sehingga berbagai argumentasi dilemparkan yang kadang kala salah alamat sehingga meramaikan dunia medsos. Ketika hal ini saya kemukakan ada yang merasa tersinggung karena egonya cukup besar. Bagi saya yang penting mencoba mendudukan persoalan sebenarnya sesuai dengan aturan aturan turnamen yang berlaku.

Bahkan seminggu setelah selesai pesta Manado Open, masih saja muncul ketidak puasannya. Khususnya masalah " hadiah" yang sering kali menjadi cerita menarik tapi lupa kalau semua itu ada aturan mainnya.

Khususnya kelompok yunior sudah jelas diatur dalam Ketentuan TDP Nasional yang dikeluarkan oleh PP Pelti. Yaitu tidak diperkenankan beri hadiah dalam bentuk uang.

Kalau kelompok umum sudah jelas disebutkan total hadiah putra Rp 15 juta sedangkan putri Rp 10 juta. Artnya sesuau ketentuan kalau total hadiah Rp 15 juta maka pembagian hadiah tunggal itu  75 % dan ganda 25 %.

Kemudian ada yang berkomentar kalau hadiah yang diterima itu tidak cukup untuk ongkos ke Manado maka itu komentar konyol sendiri, karena tidak patut dilemparkan ke Panpel yang mengacu ke ketentuan TDP,.

Pengalamn selama ini tentang pelaksanan turnamen kelompok veteran sudah lama saya alami ketika aktip sebagai penyelenggara Maesa Paskah di Jakarta. Begitu ribet karena ulah para petenis veteran yang sebenarnya ada yang sepantaran usia dan banyak yang jauh lebih muda. Justru karena itu saya tidak ikut campur urusan veteran karena setiap pelaksana selalu ada saja ketidak puasannya. That's TENNIS !!\

Tidak ada komentar: