Jumat, 26 Mei 2017

Ikut Sibuk Urusin Asian Games 2018

Jakarta, 27 Mei 2017. Tidak disangka kalau diikut sertakan sebagai panpel acara Asian Games 2018 di Palembang. Permintaan datang dari salah satu petinggi PP Pelti disuatu hari telpon langsung. Diajak ikut serta sebagai wakilnya yang menjabat sebagai Venues Manager. Permintaan itupun langsung saya setujui dengan catatan saya ingin diperlihatkan adanya surat resmi ke Panpel Asian Games 2018 dari PP Pelti.
Kemuidian diadakan pertemuan dengan petingi PP Pelti lainnya yaitu Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti dan Ketua Bidang Pembinaan Yunior di Pondok Indah bersama salah satu staff administrasi PP Pelti.
Beberapa hari kemudian surat resmi dari PP Pelti ditujukan ke Ketua Umum Komite Olimpiada Indonesia (KOI ) Eric Thohir  menunjuk usulan nama saya sebagai wakil Venues Manager.

Sewaktu diundang rapat oleh panpel INASGOC 2018 saya dimintakan surat resmi tersebut yang ternyata belum sampai ke INASGOC, waduh repot juga dan tentunya saya malu sedirinya. Tapi karena rekan Inasgoc sudah kenal lama sama saya sehinga waktu datang pertama kali dalam rapt langsung disambut dengan selamat datang Mr Ferry Raturandang. New comer but Old stock. Ha ha.

Akhirnya saya tunjukkan WA surat tersbut dan minta agar dikirimkan ulang oleh PP Pelti. Saat itu langsung saya kirimkan WA ke petingi Pelti yaitu Sekjen dan Wakil sekjen.Ternyata wakil sekjen tidak tahu kalau ada surat yang ditanda tangani oleh Ketua Umum PP Pelti . " Wah itu bukan urusan gue." komen saya saat itu.


Memang agak aneh juga selaku wakil sekjen tidak tahu surat keluar. Berbeda dengan saya dulu sebagai wakil sekjen semua surat keliuar saya sudah tahu. Info yang saya dengar dari rekan di PP Pelti ternyata saya tidak disenangi ikut dalam kepanitiaan tersebut. Ya, itu bukan urusan saya lagi.

Setelah ikut rapat saya berkomunikasi juga dengan teman lama saya yang ditunjuk sebagai Technical Delegate Asian Games 2018,dia ini kawan lama saya kenal th 1988 sewaktu ikut seminar ITF Davis Cup di Bangkok. Dia waktu itu wakil dari Singapore Lawn Tenis Association.

Saya lihat ada komunikasi yang terputus antara Tech Delegate dengan Panpel Tenis Asian Games 2017. Banyak permintaannya tidak ditanggapi sehingga rekan saya ini langsung katakan kalau dia kecewa. Memang banyak persyaratan yang diinginkan oleh Technical Delegate khususnya komposisi petugas yang diinginkan sesuai dengan Asian Games sebelumnya , karena dia paling sering jadi Technical Delegate Asian Games.

Ternyata kali ini cabor tenis di Asian Games dikatakan hanya pertandingkan 5 event saja yaitu semua perorangan sedangkan beregu dieliminer karena sesuai keinginan Pemerintah agar beaya beaya diturunkan. Disini Tech Delegarte keberatan sekalii pengurangannya.

Saat saya berjumpa dengan INASGOC, Lukman Niode saya katakan kalau rohnya Asian Games ada team event. Kalau alasannya meniru Olimpiade. Maka saya katakan kalau meniru Olimpiade kenapa tidak konsisten. Kenapa, karena Olimpidae persyaratan peserta berdasarkan peringkat tertinggi. Bukan dengan semua peserta boleh mengajukan ikut serta. Ini perbedaannya. Akhirnya Lukman mau mengerti karena dia katakan tidak ada penjelasan seperti ini. Dia janjikan nanti dicoba lagi karena saat ini masih bingung mau ada cabor yang dicoret ikut Asian Games 2018. Mudah mudahan Tenis tidak dicoret.

Tidak ada komentar: