Jakarta, 16 Januari 2017. Saat sakit selama Tahun Baru 2017 teringat kembali apa saja yang sudah dilakukan ditahun 2016 lalu. Teringat dibulan Nopember 2016 disaat menggelar Kejurnas Bupati Lahat dikota Lahat Sumatra Selatan. Perjalanan ke Lahat dari Jakarta mengunakan kendaraan pribadi dan sempat nginap di Bandar Jaya Lampung Tengah kemudian esok hari berangkat ke Lahat melalui Baturaja dan Tanjung Enim. Turnamen bisa berjalan baik karena kerjasama yang baik antara tuan rumah dengan tim RemajaTenis.
Yang menarik adalah perjalanan dari Lahat ke Bengkulu karena keinginan tahu tentang Bengkulu yang merupakan satu satunya prrovinsi di Sumatra yang belum pernah dikunjungi
Dari Lahat ada dua jalan yang bisa digunakan ke Bengkulu yaitu mellaui Pagar Alam yang terkenal dengan pemandangan pegunungannya dan juga lewat Lubuk Linggau
Tetapi ada anjuran agar tidak lewat Pagar Alam karena sering ada preman preman dijalan terutaa melihat mobil plat Jakarta sering kena palak. Jadi lewat Lubuk Lingau. Tiba kurang lebih 7 jam , jam 15.30 tiba dilapangan tenis Bengkulu yang ada latihan petenis yuniorya. Sempat ketemu dengan Dahlius pelatih Bengkulu bersam apetenis yuniornya. Malamnya istrahat tetapi sempat berjumpa dengan salah satu pelaku tenis yang sudah saya kenal melalui telpon tetapi secara fisik belum pernah ketemu. Rekan ini namnya Untung. Teringat dulu saat Untung mau selenggarakan turnamen tetai dihambat oleh Pengda Pelti Bengkulu. Maunya Pengda agar Pengda selaku penyelenggara bukan pihak luar. Ketika mereka laporkan kepada AFR yang saat itu wakil Sekjen PP Pelti langsung ambil tindakan agar langsung saja ke PP Pelti. Karena sesuai Ketentuan TDP nmenyatakan siapa saja bisa selenggarakan Turnamen. Seharusnya Plti berterima kasih jika ada pihak ketiga mau membantu salah satu program Pelti tanpa dimintain dana.
Tetapi ada anjuran agar tidak lewat Pagar Alam karena sering ada preman preman dijalan terutaa melihat mobil plat Jakarta sering kena palak. Jadi lewat Lubuk Lingau. Tiba kurang lebih 7 jam , jam 15.30 tiba dilapangan tenis Bengkulu yang ada latihan petenis yuniorya. Sempat ketemu dengan Dahlius pelatih Bengkulu bersam apetenis yuniornya. Malamnya istrahat tetapi sempat berjumpa dengan salah satu pelaku tenis yang sudah saya kenal melalui telpon tetapi secara fisik belum pernah ketemu. Rekan ini namnya Untung. Teringat dulu saat Untung mau selenggarakan turnamen tetai dihambat oleh Pengda Pelti Bengkulu. Maunya Pengda agar Pengda selaku penyelenggara bukan pihak luar. Ketika mereka laporkan kepada AFR yang saat itu wakil Sekjen PP Pelti langsung ambil tindakan agar langsung saja ke PP Pelti. Karena sesuai Ketentuan TDP nmenyatakan siapa saja bisa selenggarakan Turnamen. Seharusnya Plti berterima kasih jika ada pihak ketiga mau membantu salah satu program Pelti tanpa dimintain dana.
Setelah menginap di Bengkulu maka perjalanan diilanjutkan ke Jakarta melalui Lampung dan lewat Taman Nasional Bukit Bariisan yang cukup lebat. Tetapi saat itu saya dianjurkan agar sebelum pukul 17.00 sudah lewat Taman Nasinonal Bukit Barisan karena kalau sudah malam akan ketemu Gajah ataupun Harimau. Waduh,deg degan juga seaktu nyetir ingin cepat cepat lewati hutan Taman Nasional tersbut. Tiba jam 15.00 di Taman Nasional Bukit Barisan dan ketemu hanya monyet2 dipinggir jalan.
Pemandangan Lampung Barut denga PPesisir Pantai Lampung Baratnya cukup indah, hanya saja jalannya rusak skali sehigga harus pelan pelan agar mobil tidak rusak.
Karena jalannya sudah malam masuk Lampung Utara lewat Liwa sudah malam dan tiba di Bakauheni sdah lewat jam 24.00.
Puji Tuhan bisa tiba dirumah pukul 08.30 artinya hanya 22 jam perjalanan dengan istrahat dikapal pemyeberangan selama kurang lebih 1,5 jam saja. Tetapi sampai rumah badan masih segar juga akibat sudah bisa tidur puas 1,5 jam dikapal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar