Senin, 13 Mei 2013

Minta disosialisasikan Remaja Tenis melalui dunia maya

Jakarta, 13 Mei 2013. Sewaktu berada di Surabaya saya sempat berbincang bincang dengan rekan pelatih dan orangtua petenis yunior dari kota Malang yang dikenal sebagai kot pendidikan. Dalam pembicaraan tersebut terungkap kalau masyarakat tenis di Jawa Timur belum begitu mengenal tentang RemajaTenis tersebut, sehingga banyak isu negatip melanda orangtua petenis.
Sayapun diminta agar disosialisasikan
melalui dunia maya saja.Ini pemikiran yang masuk akal tetapi sebenarnya keinginan saya bisa diungkapkan sewaktu temu muka di Surabaya sehinga bisa tuntas. Awalnya mereka menganggap entry fee itu mahal dimana hanya main Tunggal saja dan tidak diberikan kaos kepada peserta. Memang ada kesalahan didalam pelaksanaaan RemajaTenis di Surabaya selama ini yang out of control saya. Sehingga kali ini saya mencoba menjalankan RemajaTenis dengan menggunakan petugas dari Jakarta saja, karena sudah mengenal apa yang dikehendaki oleh saya sesuai konsep awal. Sebenarnya dengan bermain tunggal bukan berarti hanya sekali saja bertandingnya kalau kalah dibabak awal. Tetapi RemajaTenis memberlakukan juga babak konsoalsi yaitu bagi yang kalah dibabak pertama masoh bisa bertanding melawan yang kalah dibabak pertama. Artinya minimal main dua kali juga kalau disamakan dengan main tunggal dan ganda. Sedangkan Kaos itu sebenarnya kepentingan penyelenggara sebagai sarana promosi turnamen tersebut, jadi bukan kebutuhan atlet yang sebenarnya kebutuhan atlet adalah turnamen sendiri.

Tidak ada komentar: