Selasa, 07 Mei 2013

Kejutan hari ini

Jakarta, 7 Mei 2013. Pagi ini saya dikejutkan dengan masuknya BBM dari Ketua Umum PB Pelti yang ingin saya datang kekantornya. Tidak dijelaskan maksud dari permintaan untuk datang kekantornya, bukan ke kantor PB Pelti sehingga muncullah multi tafsir. Karena saya yang paling getol kirim keluhan kepada Ketua Umum langsung sehubungan perlakuan tidak adil diberikan oleh Ketua Bidang Petandingan kepada RemajaTenis maupun kepada diri saya sendiri. Apakah mau minta klarifikasi atau apapun saya juga sudah sedikit apatis terhadapnya. Kemudian saya bertanya acaranya , dan daoat jawaban kalau mau diskusikan masalah turnamen 3 hari yang saya jalankan yaitu RemajaTenis. Padahal saya ada acara ke
Kantor Imigrasi mengantar istri saya untuk perpanjangan passportnya. Tetapi istri saya sangat mengerti kalau urusan Tenis , saya suka melupakan acara keluarga. Jadi sudah maklum saja, sehingga saya diminta untuk datang saja atas undangannya. Yang jadi pertanyaan saya adalah kenapa dikantornya kenapa tidak dikantor Pelti sendiri. Nah, saya berpikir akan ketemu dengan Ketua Bidang Pertandingan. Kesempatan minta klarifikasi atas statementnya yang sangat memojokkan diri saya begitu juga perlakuannya terhadap RemajaTenis. Maka saya putuskan datang saja kekantornya di jalan Sudirman.
Ternyata dia ingin paparkan programnya dimasa mendatang dan minta komitmen saya untuk RemajaTenis agar tetap dijalankan sesuai rencana. Bagi saya kesempatan pula kemukakan perlakuan yang tidak adil dan upaya upaya mematikan RemajaTenis itu masih tetap berlangsung dan sayapun tahu karena dapat laporan dari rekan pelatih. Ketika ditanyakan kepada saya apa yang saya butuhkan langsung saya kemukakan adalah agar stop provokasi dari Ketua Bidang Pertandingan kemasyarakat tenis langsung.tentang tidak diakuinya RemajaTenis dimatanya. Inilah kejanggalan terjadi dimasa kepengurusan Pelti saat ini dimana keinginan Ketua Umum tidak dijalankan oleh Ketua Bidangnya. Memang saya tahu ada 2 Ketua Bidang yang anti sama saya pribadi. Apapun alasannya saya tidak perduli karena masih banyak anggota pengurus lainnya yang berpikiran positip tidak seperti kedua Ketua Bidang ini. Dan kedua saya butuh dana untuk jalankan roda RemajaTenis. Anehnya pula berbicara dengan saya tidak melibatkan Ketua Bidang Pertandingan apalagi berbicara masalah turnamen. Sehingga saya ambil kesimpulan sendiri kalau ini ada masalah yaitu tidak bisa akur antara saya dengan ketua bidang tersebut. Syukurlah tidak ada dia sehingga bisa leluasa kemukakan permasalahan turnamen di Indonesia. Atau memang tidak ada gunanya melibatkan ketua bidang ini dalam pertemuan dengan saya karena so pasti tidak nyambung. Ya, maklum saja ya dan saya sanggupi keinginan Ketua Umum agar RemajaTenis tetap eksis dipertenisan Indonesia. Ini bukan untuk pertama kali Ketua Umum bicara sama saya kalau Pelti mendukung RemajaTenis.Tapi tidak dijalankan oelh Ketua Bidang Pertandingan dengan cara cara medeskreditkan saya bersama Remaja Tenis. Artinya apalagi. Setelah selesai pertemuan saya dengan Ketua Umum tanpa didampingi Ketua Bidang Pertandingan maka say ke sekretariat PB Pelti untuk menanyakan SK TDP untuk RemajaTenis Jatim (9-12 Mei) dan Bogor. Saya ketemu langsung sama petugas dari bidang pertandingan. Dapat jawaban dia belum terima FormulirPendaftaran TDP. Aneh juga sepengetahuan saya sudah saya kirim melalui email, kok dibiang belum terima.Ya sayapun pergi dan minta kalender TDP yang dikeluarkan tanggal 15 Oktober 2013. Ketemu lagi bukti lain dimana upaya bidang pertandingan mau mematikan RemajaTenis. Dikalender dicantumkan kategori RemajaTenis itu J-9 (ini yang saya protes keras karena belum ada aturannya sudah dicantumkan, memang saya maklum untuk mematikan dengan cara cara seperti ini). Padahal SK yang saya terima kategori J-8. Keanehan terjadi .Langsung saya BBM kepafa Ketua Umum menunjukkan cara kerja bidang pertandingan seperti ini. Tidak lama kemudian saya terima SMS dari petugas bidang pertandingan mengatakan kalau SK RemajaTeis Jatim sudah keluar.. Ini dia menunjukkan kerja tidak profesional. What can I do ?

Tidak ada komentar: