Kamis, 19 Agustus 2010

Wacana Pemilihan TDP untuk seleknas


Jakarta,19 Agustus 2010. Beberapa hari lalu didalam pertemuan antar bidang PP Pelti sempat disinggung kesiapan seleksi nasional kelompok yunior untuk tahun 2011 mendatang. Hadir Danny Walla Ketua Bidang Pembinaan Yunior, Johannes Susanto Ketua Bidang Pertandingan, Diko Moerdono Ketua Bidang Pembinaan senior, Kent W wakil ketua bidang pertandingan, Christian Budiman wakil ketua bidang pembinaan yunior dan saya sendiri.
Yang menarik saya tangkap disaat dilontarkan masalah kriteria seleknas diambil hanya 7 TDP Nasional saja untuk dihitung hasilnya sebagai patokan pemain terbaik. Masalah ini sebenarnya sudah pernah dilontarkan oleh rekan rekan tetapi tidak ada kelanjutannya.
Saya sendiri kemukakan kepada Christian Budiman, kalau wacana ini dijalankan maka akan membuat beberapa TDP tidak menarik lagi diikuti petenis. Maka petenis tersebut akan konsentrasi ke 7 TDP tersebut. Waktu ini saya katakan juga no comment karena saya punya kepentingan, artinya saya penggagas TDP RemajaTenis akan merasa dirugikan maka saya sulit memberikan pandangan yang objective. So pasti akan banyak protes datang dari penyelenggara turnamen nasional didaerah daerah.

Kategori TDP Nasional yang bergandeng dengan International Junior event itu mempunyai kategori yang tinggi. Yang menjadi masalah adalah pemilihan KU 14 tahun dan 16 tahun yang dilakukan seleksi nasional, maka peserta turnamen ini akan dapat poin yang cukup besar karena kategori TDP cukup besar.
Belum tentu kualitas peserta di KU 14 dan 16 tahun itu lebih tinggi dari TDP Nasional lainnya. Karena peserta tsb akan ikuti KU 18 tahun dulu (internasional) dan jika menang dibabak pertama (Babak utama) maka tidak bisa ikut di KU 16 tahun maupun 14 tahun. Akibatnya petenis berperingkat tinggi di KU tsb tidak bisa ikut di KU14 tahun atau KU 16 tahun karena masih bertanding di KU 18 tahun dan kalah dibabak kedua. Maka dari itu saya lebih baik diam saja biar pengambil keputusan bisa bertindak objektip.

Akhirnya keinginan menerapkan aturan tersebut gagal karena TDP nasional yang ada mulai Agustus sampai Nopember sudah sedikit sekali. Akhirnya diputuskan kembali ke aturan sebelumnya.

Sempat didalam percakapan hari itu mengenai kekecewaan petinggi Pelti terhadap kualitas petenis yunior. "Biasanya yang ribut adalah orangtua yang anaknya di peringkat bawah atau mulai nomer urut 6-10."
Pengalamana selama ini jika lihat PNP dikelompoknya maka kedudukan nomor 1 - 3 itu tidak berubah sewaktu hasil seleksi.

Memang masalah seleknas ini selalu bikin pusing petinggi Pelti karena ulah orangtua yang protes kepadanya. bahkan saya sempat dengar percakapan mereka didepan mata saya dan ada juga melalui telpon seluler.

Tidak ada komentar: