Senin, 30 Agustus 2010

Sekitar Asian Games 2010 di Guangzhou

Jakarta, 30 Agustus 2010. Hari ini saya kedatangan tamu 2 wartawan dari Kompas ( Helena Fransisca) dan Jakarta Post (Agnes Winarti). Intinya kedua wartawan ini ingin mencari tahu masalah soft tennis yang baru selesai diadakan seleksi di Senayan pada tanggal 28-29 Agustus 2010.
Tetapi yang jadi perhatian saya adalah pembicaraan mengenai anggota tim Asian Games 2010 untuk cabang olahraga tenis, seperti muncul dalam pertanyaan dari kedua wartawan tersebut. Susunan tim putri terdiri dari Ayu Fani Damayanti, Lavinia Tananta, Jessy Rompies dan Yayuk Basuki yang berperan juga sebagai Playing captaint. Sedangkan tim putra tidak didaftarkan karena menyadari kemampuan tim putra sangat sulit mendapatkan medali perunggu sekalipun. Target yang diminta KOI/KONI saat itu harus membawa pulang medali baik medali perunggu atau perak bahkan emas.
"Kenapa tidak dberikan yang muda saja, kenapa harus Yayuk Basuki Artinya tidak ada regenerasi." Disebutnya petenis Youth Olympic Games 2010 Grace Sari Ysidora kenapa tidak dimasukkan dalam tim Asian Games sebagai persiapan ke SEA Games 2011 di Palembang. Kalau tidak tahu maksud dan tujuan Pelti tentunya semua pihak akan mempunyai pikiran yang sama.

Akhirnya saya kemukakan, karena target KOI/KONI itu harus ada medali sedangkan persaingan ditingkat Asia cukup ketat. Ingat saja Asian Games 2006 di Qatar Indonesia hanya kirim tim putri yang waktu itu diperkuat oleh Angelique Widjaja, Sandy gumulya, Wynne Prakusya dan Romana Tedjakusuma. Yang didapat pulang dengan tangan kosong.
Nah selama ini sejarah Asian Games Indonesia selalu bawa pulang medali emas. Saya masih ingat waktu th 2002 di Busan Korea, Asian Games tim putri Indonesia bawa pulang 1medali emas dan medali perunggu diperorangan termasuk tim putranya. Tim putra terdiri dari Angelique Widjaja, Wynne Prakusya, Lisa Andriyani dan Wukirasih Sawondari. Keberhasilan yang membangakan tim putri membawa pulang medali emas. waktu itu saya ikut menyaksikan di Busan selama Asian Games. Agak unik sekali Asian Games waktu itu di Busan, ada 7 medali emas terbagi rata ke 7 negara. Tidak ada satupun negara peserta yang membawa 2 medali emas. Tapi kalau di Qatar hasilnya tanpa medali.
Saat ini tim putri sangat berat bisa mendapatkan medali. Karena bisa kita lihat tenis dunia Asia masih dikuasai oleh China, Uzbekistan, Kazakstan, India, Jepang, Thailand, Chinese Taipei dan Korea yang memiliki petenis elit, artinya punya peringkat dunia dibawah 100, sedangkan Indonesia masih seputar 300an.Melihat Yayuk Basuki akhir akhir ini berhasil comeback di turnamen internasional khususnya di ganda putri, maka kesempatan mau mencuri medali emas di pertandingan ganda putri dimana Yayuk punya peranan besar. Ini perkiraan Pelti sendiri untuk tidak terjadi lagi paceklik medali di Asian Games. Sudah cukup ketiga petenis lainnya itu masih muda muda pula.

Tidak ada komentar: