Kamis, 19 Agustus 2010

SEA Games 2011: Venue Tenis Pindah dari Jakarta ke Palembang


Jakarta, 19 Agustus 2010. Beberapa hari lalu tepatnya tangal 12 Agustus 2010 saya ikuti rapat di KONI/KOI bersama rekan Johannes Susanto dengan acara persiapan SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang. Oleh Pemerintah sudah diputuskan kalau tempat penyelenggaraan SEA Games 2011 hanya di dua provinsi yang semula diputuskan KONI 4 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI dan Sumatra Selatan). Sekarang diputuskan di Jakarta dan Palembang. Tenis kebagian di Jakarta.
Seminggu sebelumnya saya juga ikuti rapat tersebut bersama Hudani Fajri Dari rapat sebelumnya sempat ada kekuatiran saya karena menurut pimpinan rapat Letjen (Pur) Marinir Djoko Pramono bahwa KONI DKI selaku tuan rumah tidak ingin membeayai renovasi venue yang bukan miliknya. Berarti Pusat Tenis Kemayoran yang diputuskan PP Pelti tidak bakalan mau disetujui oleh DKI karena menggunakan dana APBD.
Langsung saya komunikasikan dengan Diko Moerdono maupun Soebronto Laras. Jawaban yang saya dapat bahwa venu disetujui pindah ke Gelora Bung Karno.

Rapat tanggal 12 Agustus diikuti oleh KONI Provinsi DKI dan Sumatra Selatan. Terjadilah saat itu tawar menawar antara kedua KONI Provinsi. Masalah tenis dan soft tennis tetap di Jakarta di Gelora Bung Karno. Pagi itu negosiasi antara permintaan Sumsel agar Berkuda dipindah ke Jakarta dan Catur pindah ke Palembang. Pesetujuanpun didapat tetapi ada tambahan permintaan DKI yaitu Sepak bola dibagi dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang dengan catatan final tetap di Palembang.

Selesai rapat saya kembali ke Senayan untuk berkomunikasi dengan manajer Stadion Tenis Gelora Bung Karno untuk membicarakan perbaikan kekurangan kekurangan karena akan digunakan oleh 2 cabang olahraga yaitu Tenis dan Soft Tennis. Tetapi tidak ketemu karena sedang rapat.
Tetapi siangnya disaat saya keluar Senayan saya terima telpon dari Rizal Abdullah Kepala PU Prov Sumsel yang sedang ikuti rapat di KOI , mengatakan hasil rapat siang ini dimana saya tidak perlu hadir, kalau ada kesepakatan kalau tenis pindah ke Palembang dengan catatan asal pembangunan lapangan tenis sudah siap di bulan April 2011. Katanya Djoko Pramono sudah setuju begitu juga kedua KONI Provinsi hanya menunggu persetujuan Pelti. Saya tidak bisa memutuskan karena harus konsultasi dengan Ketua Umum PP Pelti. Untuk meyakinkan saya kontak Abdul Rauf salah satu pengurus KON/KOI. Diapun mengiyakan karena sudah ada telpon langsung Gubernur Sumsel langsung ke Ketua Umum PP Plti yang sedang berada di Singapore.
Dan Ketua Umum PP Pelti sudah setuju. sayapun komunikasikan adanya perubahan ini kepada Johannes Susanto maupun Diko Moerdono.
Ternyata memang Ketua umum PP Pelti sudah menyetujuinya. Tenis pindah ke Palembang yang akan dibangun 8 lapangan tenis outdoor di kompleks Jakabaring. Lokasinya sudah sempat dikunjungi dan terlihat lahannya. Ada kekuatiran rekan rekan kalau bisa selesai dibangun untuk tahun depan. Saya kemukakan juga dulu lapangan tenis Kemayoran dibangun dalam 6 bulan bisa untuk 20 lapangan, sedangkan Palembang hanya 8 lapangan. Kalau mau untuk pemerataan tenis maka keputusan ini cukup menunjang agar optimalisasi potensi tenis daerah dapat berlangsung.

Tidak ada komentar: