Rabu, 25 November 2009

Pembatasan Usia di PON 2012


Jakarta, 26 Nopember 2009. Sering terima pertanyaan datang dari daerah maupun petenis di Jakarta tentang Pekan Olahraga Nasional XVIII th 2012 di Riau. Kalau masalah waktu pelaksanaan maupun Pra Kualifikasi PON tidak ada atau belum ada pertanyaan tersebut. Yang muncul adalah masalah pembatasan umur yang sepertinya sudah merupakan keputusan final. Karena saya sendiri belum tahu sedangkan sebagai induk organisasi tenis (PELTI) belum atau tidak memutuskan masalah ini. Alasannya adalah, PON itu milik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), sedangkan persyaratan peserta yang termasuk dalam peraturan pertandingan bukan wewenang induk organisasi. Setiap penyelenggara bisa saja ada perbedaan tentang masalah peraturan pertandingan. Yang sama adalah ketentuan tenisnya seperti Rules of Tennis dll itu wewenang Pelti menentukan karena berdasarkan ketentuan yang telah dibuat oleh ITF. Artinya masalah persyaratan peserta itu non tehnis sedangkan jalannya pertandingan itu ditentukan oleh Pelti.

Hari ini tanggal 26 Nopember 2009, saya mengikuti undangan rapat oleh KONI Pusat tentang masalah PON XVIII. Memang selama ini pesiapan PON sejak PON XVI (Palembang), PON XVII (Kaltim) , saya selalu mewakili Pelti mempersiapkan kegiatan pertandingan tenisnya karena ditunjuk sebagai Technical Delegatenya, kecuali sewaktu PON Kaltim disaat terakhir saya diganti.
Ternyata yang dibicarakan tidak banyak. Yaitu jumlah event, karena menurut KONI ada pengurangan jumlah event yang sebelumnya sekitar 750 events, sekarang diturunkan menjadi 500 events, sehingga perlu konsultasi kepada masing masing cabang olahraga. "Apakah Pelti mau juga menurunkan jumlah events yang ada." ujar Abdul Rauf, yang memimpin rapat didampingi utusan dari KONI Prop Riau Sudarto.
Selama ini khusus tenis dipertandingkan 7 events yaitu Beregu Putra dan Putri, Tunggal putra dan putri, Ganda Putra dan putri dan Ganda Campuran.

Sayapun menyampaikan kalau 7 events ini seperti juga di SEA Games, Asian Games. Salah satu rekan KONI lainnya mengatakan kalau di Asian Games DOHA tidak 7 events. Sayapun katakan setahu saya di Doha, tenis tidak kirim tim putra, tetapi pengalaman pribadi saya di Asian Games Busan (2000) ada 7 events dan Indonesia ikuti semuanya karena kirim juga tim Putra dan Putri. "Apakah ada perubahan , saya tidak tahu." ujar saya. Akhirnya sayapun menandatangani formulir tentang junlah 7 events tersebut.

Kemudian berkembang masalah pembatasan umur. Ketika ditanyakan sayapun menyampaikan kalau event PON milik dari KONI. Jadi, KONI lah yang memutuskan , bukan Pelti. Karena Pelti saat ini masih menghendaki kalau tidak ada pembatasan umur.
Oleh Abdul Rauf dikatakan kalau keputusan KONI Pusat adalah adanya pembatasan umur. "Kami serahkan kepada Pelti memutuskan usia berapa ." ujarnya
"Tetapi tentunya Pelti tidak berikan batasan umur itu 50 tahun." ujar Abdul Rauf sambil tertawa.

Mengenai permintaan KONI Pusat agar Pelti yang tentukan batasan umur tersebut, sayapun hanya bisa sampaikan akan dibawa dalam rapat PP Pelti.
Disampaikan pula KONI Pusat menunggu surat dari PP Pelti paling lambat 15 Desember 2009 mengenai masalah usia yang diinginkan dan nama Technical Delegatenya.

Dalam pembicaraan ringan saya juga mengusulkan agar PON lebih keprestasi bukan ke prestise yang selama ini sudah terjadi, mengakibatkan prestasi olahraga menurun. "Yang lebih penting adalah kurangi jumlah cabang olahraga yang ikuti PON tersebut." ujar saya dalam pertemuan tersebut.
"Ya, memang secara perlahan. Mulai dari pengurangan jemlah peserta dilakukan pengurangan." ujarnya.

Tidak ada komentar: