Sabtu, 14 November 2009

Ada miskomunikasi


Jakarta, 14 Nopember 2009. Adanya keluhan dari Surabaya kepada Aga Soemarno karena merasa tidak adanya perhatian dari PP Pelti kepada penyelenggara turnamen Widjojo Soejono Semen Gresik yang sedang berlangsung di Surabaya. Disampaikan pula ketidak hadiran petinggi PP Pelti sewaktu acara pembukaan turnamen. Oleh Aga disampaikan kalau panitia sudah mengirim undangan ke PP Pelti.

Langsung oleh Johannes Susanto selaku Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti mengatakan kalau dia tidak diundang. Aga juga mengatakan kalau dia ditunjukkan bukti surat undangan ke PP Pelti. Sayapun langsung mengatakan kalau PP Pelti telah menerima undangan dari Panitia yang ditujukan kepada Ketua Umum PP Pelti. Sedangkan untuk Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti tidak ada. "Yang jadi masalah surat undangan kepada Ketua Umum PP Pelti sedangkan kami tidak menerima disposisi dari Ketua Umum. Ini karena sewaktu surat datang Ketua Umum sedang diluar negeri." ujar saya kepada Aga Soemarno. "Kalau begitu seharusnya undangan dikirim ke PP Pelti saja sehingga bisa diwakili oleh petiggi lainnya." ujar Aga setelah mengetahui permasalahannya. Sayapun merasa pernah dihubungi pertilpon oleh penyelenggara tetapi hanya bertanya masalah kemungkinan kehadiran Menegpora, tetapi tidak sekalipun minta kehadiran saya ke Surabaya.

Saya sadari sekali kalau ada kecemburuan dari rekan rekan di Surabaya, karena untuk turnamen UFO yang notabene masih baru keberadaannya, bisa hadir Ketua Bidang Pertandingan dan Wakil Sekjen. Hal ini langsung oleh Johannes Susanto ditanggapi.
" Kalau TDP UFO mereka mengundang saya dan Ferry hadir, sedangkan turnamen ini tidak mengundang saya hadir." Sayapun membenarkan pernyataan Johannes Susanto, kalau kehadiran saya karena diundang oleh UFO, begitu juga Johannes Susanto.

Memang hal ini sering terjadi dan suka dilupakan oleh penyelenggara turnamen. Satu sisi ada yang menganggap kehadiran petinggi PP Pelti sudah mutlak harus dilakukan oleh petinggi PP Pelti, tetapi lupa kalau petinggi Pelti juga harus mengatur waktunya sehari hari karena punya kesibukan dikantor masing masing. Tidak semua turnamen mempunyai acara pembukaan, sehingga rencana panitia tidak diketahuinya.

Beberapa hari lalu, Johannes Susanto menerima telpon dari Surabaya, yang melaporkan soal kedekatan saya dengan penyelenggara turnamen UFO. Mereka lupa kalau TDP UFO itu merupakan hasil kerjasama saya dengan rekan2 dari Surabaya. "Saya tahu apa yang dilakukan Ferry dengan penyelenggara UFO." demikian cerita Johannes Susanto kepada saya per tilpon setelah menerima telpon dari Surabaya.
Bisa dibayangkan kecemburuan muncul akibat kedekatan saya dengan pihak penyelenggara TDP yang baru. Saya sendiri sudah melihat gejala gejala ini, sedangkan bagi saya sangat memperhatikan sekali penyelenggara penyelenggara TDP yang baru dimana keberadaan TDP tersebut merupakan hasil pendekatan saya kepada masyarakat tenis yang peduli dengan tenis tetapi mereka ini bukan anggota pengurus Pelti dikota masing masing. Saya sendiri cukup bangga bisa membina rekan rekan baru ini seperti turnamen Oneject (Bandung), UFO (Surabaya) sehingga mereka bisa mandiri selenggarakan TDP tersebut. Akibatnya saya diminta oleh mereka setiap pelaksanaan TDP tersebut saya harus hadir disaat pembukaan atau pelaksanaannya. Inilah resikonya dan yang membuat kecemburuan. Tetapi juga saya pernah tidak bisa hadir sewaktu pelaksanaan TDP UFO yang ketiga karena saya sedang selenggarakan Persami di Palangka Raya. Begitu juga Johannes Susanto ada kesibukan lain.

Tidak ada komentar: