Rabu, 01 Oktober 2014

Ocehan tentang Pengda

Jakarta, 2 Oktober 2014. Kemarin rencana mau main tenis di Senayan bisa batal karena dari rumah sampai ke Senayan kena macet sehingga tiba sudah selesai bermain rekan2 saya ini. Tetapi setelah itu saya coba ke sekretariat bertemu rekan lama dan sempat berboncang bincang. Rekan satu ini belum lama (kira2 th 2014) dipangggil masuk dalam kepengurusan yang ngurusin turnamen. Saya tahu dia ini latar belakangnya pembinaan yunior selama ini, dan so pasti akan banyak hal yang aneh dikeluarkan menurut pendapatnya. Tetapi saya dalam hal i ni tidak mau lagi berikan saran, sudah merasa tidak ada gunanya lagi. Karena diberikan saran so pasti todak dijalankan.
Betul juga ketika dia mulai ngoceh tentang kinerja Pengda Pelti selama ini menurut pengetahuannya. "Seharusnya Pengda Pelti berkewajiban membuat TDP." ujarnya. " Kenapa harus PP Pelti yang membuat TDP(Turnamen Diakui Pelti)." ujarnya lagi. Saya diamkan saja pernyataan dia. "Dari dulu Pengda begitu." Tetapi saya diamkan saja , yang menurut saya dia tidak tahu tugasnya ketika duduk daam kepengurusan tingkat Pusat. Saya hanya katakan, kalau daerah itu tidak tahu mau start dari mana,  sebenarnya tugas Pusat yeng menggiring daerah agar bisa selenggarakan turnamen.

Kemudian saya katakan, saya baca iklan kalau ada satu turnamen di Cirebon memberikan hadiah uang . Ini turnamen yunior. Tetapi dapat jawaban sedikiti pintar. " Itu bukan TDP kali." ujarnya  Dalam hal ini saya biarkan saja. Kelihatan kuarng cepat tanggap, seharusnya dia cek ke sekretariat apakah didaftarkan apa tidak. Kemudian ada satu pertanyaan darinya , yaitu kalau diberikan voucher kolam renang boleh dong. Sayapun  tanya balik apa di voucher tersebut dicantumkan nominal uangnya. "Tidak ada, hanya tiket masuk kolam renang." Sayapun malas menjawab karena dari duu berdiskusi masalah hadiah di turnamen yunior selalu beda pendapat yang dengan alasan kasihan atlet butuh beaya. Ini bukan jawaban pembina, karena membiarkan atau membolehkan pelanggaran ketentuan TDP atauun ITF.

Sayapun berikan sedikit masukan supaya dia bisa bekerja lebih baik, karena sepertinya tidak tahu mau start dari mana. Coba cek setiap TDP Nasional Yunior itu apa berikan hadiah uang apa tidak. Kemudian saya cerita kalau duu saya banyak tidak lihat di TDP Nasional Yunior itu ada hadiah uang cash. tapi saya ceritakan bagaimana saya mengelola informasi dair masyarakat terhadap hadiah uang yang diberikan oleh Panpel TDP Nasional. Dan saya yakin dan percaya, dia ini pasti tidak bisa jalankan sepeti yang saya ceritakan. Ya, percuma duduk dalam kepengurusan kalau hanya untuk aksi aksi doang.

1 komentar:

J. SUSANTO mengatakan...

CAPE DECH, OPA AFR JUGA ANEH NGOMONG /DISKUSI KOK SAMA ORANG LUGU !