Rabu, 01 Januari 2014

What Can I do

Jakarta, 1 Januari 2014. Sebelum menutup tahun 2013, saya mencoba mengevaluasi tenis di Indonesia. Semua Pengda Pelti yang saya kenal dari dekat maupun dari jauh karena belum pernah dikunjungi, akan saya coba evaluasi kinerjanya. Semua pendapat saya ini dalam bentuk artikel BEDAH TENIS DAERAH . Harapan saya agar pertenisan didaerah ini bisa berkembang dan sebagai masukan untuk petinggi Pelti saat ini yang minim pengetahuan masalah pertenisan daerah. Mereka baru mengenal sekitar Jawa saja. Ini menurut pendapat saya. Begitu juga evaluasi saya terhadap kinerja PP Pelti sendiri.

Dan saya bermaksud baik, tetapi sudah langsung ditanggapi oleh salah satu Ketua Pengda Pelti yang awalnya memuji dan merasa terima kasih sebagai masukan. Ini baru positive thinking. Tapi setelah itu tidak beberapa lama kemudian berbalik pikiran, dan merasa terganggu atas tulisan tersebut . Dianggapnya saya tendensius bahkan berbagai tudingan yang saya tidak tanggapi. Dan saya akan diajukan kepengadilan, ya resiko menulis saya tidak beri tanggapan karena itu haknya saja. 
Siapa lagi yang mau beri masukan, karena selama ini saya menganggap potensi daerah belum dioptimalkan oleh petinggi Pelti daerah sendri. Banyak kendala selama ini justru datang dari daerah sendiri. Saya sudah mengerti motivasi masing2 petugas di Pelti daerah ikut serta dalam pertenisan daerahnya sendiri. Tapi saya belum ungkapkan semuanya. Karena tingkat resistensinya cukup tinggi. Tapi justru ada rekan didaerah harapkan adanya evaluasi seperti yang saya kemukakan dalam tulisan tersebut. Kalau bisa dikemukakan dimana letaknya kelemahan kinerja tersbut.  Wow, What can I do.

1 komentar:

Anggaarifin mengatakan...

Berani tidak Om, buat tournamen menyerupai jadwal ITF di seluruh Indonesia?? Soalnya turnamen ITF tahun ini tidak ada !!! Banyak anak daerah yg berbakat cuman tdk tau mau di show off kemana bakatnya *curhat*