Rabu, 08 Agustus 2012

Permasalahan Intern nomor satu

Jakarta, 8 Agustus 2012 Sekembali dari Pekanbaru banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan. Karena keterlambatan datang dari Panpel PB PON sendiri. Sebagai contoh waktu pelaksanaan sudah tinggal 1 bulan (30 hari) kebutuhan perlengkapan yang sudah diajukan oleh Ketua Panpel Tenis ternyata belum siap. Sepengetahuan saya selama ini di PON setiap perlengkapan itu harus ada persetujuan dari Technical Delegate. Tapi kali ini sepertinya hanya oleh Ketua Panpelnya saja yang sudah melihat langsung dan saya hanya menerima laporannya. Ya, tambah enteng lah tugas saya. Dari perlengkapan saya melihat banyak yang belum tuntas seperti Scoring board manual sedangkan yang elektronik sudah ada 2 buah. Begitupula ID card belum terurus, karena kebiasaan selama ini baik PON maupun SEA Games selalu ada formulir akreditasinya.Saya juga tanyakan soal seragam panpel, baru dibicarakan sewaktu saya di Pekanbaru dan didata kebutuhannya. Sebelumnya dalam komunikasi dengan Ketua Panpel sudah saya tanyakan masalah ini. Dan soal seragam hanya dikatakan sudah pesan tapi hanya pukul rata ukurannya yaitu S,M.XL dan XL. Padahal ukurannya berbeda beda setiap anggota. Dan saya sudah pernah protes kalau cara begitu tidak tepat. Dan akhirnya dalam kunjungan konsultasi tanggal 3-4 Agustus 2012 langsung saya katakan beri waktu seminggu saya akan kirim ukuran seragam dari petugas diluar Riau. Tanggal 7 Agustus 2012 PP Pelti baru terima surat tertanggal 25 Juli 2012 dari PB PON XVIII (Ketua III bagian SDM) permintaan akreditasi petugas seperti wasit dll. Setelah itu saya langsung kirimkan SMS ke wasit yang bertugas agar siapkan fotocopy akte kelahiran, pasfoto dan ukuran kaos petugas. Karena surat itu mencantumkan batas waktu yang harus diterima mereka tanggal 10 Agustus 2012. "Ini kerja gila namanya." Beginilah cara kerja Panpel PB PON XVIII, sayapun hanya bisa bersabar saja. Karena saya sudah tahu permasalahan intern sendiri masih banyak sehingga saya harus bersabar saja. Begitu juga permintaan ice box maupun HT belum ada realisasinya. Tapi saya sudah katakan kepada rekan saya di Pekanbaru, kalau saya akan bantu siapkan kedua kebutuha tersebut dari Jakarta. Nah, masalah apa lagi yang belum tuntas. Yaitu susunan Panpel sendiri belum tuntas kenapa begitu karena susunan Panpel tersebut dibuat oleh Ketua Panpel sendiri. Saya sendiri baru sekali ketemu dalam form resmi di Pekanbaru dengan anggota Panpel Tenis PON XVIII. Susah sekali mengumpulkan seluruh anggota Panpel seperti yang dikemukakan oleh Ketuanya sendiri. Ya, bagi saya bukan masalah karena itu urusan intern mereka. Kalau masalah tehnis pertandingan bukan masalah lagi karena sudah diatur dari rekan2 di Jakarta. Sewaktu di Pekanbaru, saya sempat berkonsultasi dengan PB PON XVIII dan sudah bertemu dengan petugass dari konsusmi,akomodasi maupun transportasi. Yang belum adalah dengan kesehatan. Dijanjikan oleh Ketua Panpel akan ada pertemuan sewaktu saya di Pekanbaru. Dijadwalkan tanggal 3-4 September 2012. Mudah mudahan.

Tidak ada komentar: