Senin, 13 Agustus 2012

Gagal di London, adakan diskusi

Jakarta, 12 Agustus 2012. Menghadiri undangan SIWO Jaya dengan diskusi yang topiknya ada perdebatan, timbul keinginan mengetahui apa yang dibicarakan. Karena selama ini setiap diskusi tidak ada kelanjutan saja. Hanya merupakan wacana saja. Begitu juga hari itu banyak kritikan muncul, padahal pembicaranya seperti Sumartomo atau Tommy (MetroTV),Indra Jati, Frits Simanjuntak. Utut Ardianto dan moderatornya Ian Sitomurang. Inisiatp datang dari Max Sopacua yang mantan reporter TVRI dan sekarang duduk sebagai anggota DPR dari Fraksi Demokrat.Kegagalan Indonesia di Olimpiade dijadikan bahan pembicaraan. Saya sendiri berpendirian selama ini munculnya diskusi setelah ada kegagalan, tetapi semua pihak melupakan basicnya saja seperti pembinaan usia dini, karena pembinaan instan itu sudah tidak benar. Pembinaan olahraga harus melalui sekolah formal juga dipakai sebagai masukan. Sedangkan menurut saya selama ini tidak ada target Olimpiade dan terlalu terfokus kepada SEA Games saja, bukannya Olimpiade. Menpeora Andi Mallarangeng sendiri mengatakan kalau perolehan medali di SEA Games itu sangat penting. Oleh Frits Simanjuntak sendiri sudah memaparkan kalau China sendiri hanya memfokuskan kepada olahraga yang benar benar menghasilkan medali. Dan sudah dipersiapkan sebelum menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing. Dan juga hasilnya di Londonpun sebagai urutan kedua. Saya melihat kelemahan olahraga Indonesia itu adalah tidak ada pembatasan keikutsertaan atlet. Sebagai contoh atet pemegang medali perak Olimpiade setelah kembali ke Tanah Air akan ikuti PON XVIII di Riau. Hal yang sama pemain bulutangkis ikut Olimpiade dan masih ikuti PON XVIII. Jika olahragawan ikut PORDA/PORPROV dan ikut PON , SEA Games , Asian Games dan Olimpiade masih dengan atlet yang sama. Maka menurut pendapat saya artinya tidak ada keinginan menjadi atlet dunia. Seharusnya yang ikuti PON adalah atlet yang dari PORDA/PORPROV. Sedangkan atlet Olimpiade tidak perlu ikuti PON, ini menunjukkan kita kekurangan atletnya. Yang sudah ikut Olimpiade atau Asian Games seharusnya konsentrasi ke kejuaraan dunia bukan ke nasional lagi. Jadi dari setiap lapis akan muncul atlet atlet tersendiri. Tapi ini hanya pendapat saya saja, maybe right, maybe wrong.

Tidak ada komentar: