Kamis, 31 Mei 2012

Modal Nekat dan tekat saja agar sukses Oneject Indonesia

Jakarta, 31 Mei 2012. Satu tantangan lagi datang dibulan Juni mendatang. Disebut tantangan karena resikonya akan saya tanggung sendiri. Ceritanya begini, kalau tahun lalu Oneject Indonesia hanya jalankan KU 18 tahun dan 16 tahun dan saya beserta tim RemajaTenis berhasil menangani KU 14 tahun, 12 tahun dan 10 tahun tanpa dukungan sponsor. Maka tahun 2012 sayapun beranikan diri menangani pula KU 16 tahun, karena pihak penyelenggara Oneject Indonesia hanya mau konsentrasi di KU 18 tahun atau Intenasionalnya saja. Bisa dibayangkan nama besar Oneject Indonesia yang sudah berjasa menyelamatkan salah satu turnamen internasional yunior kita (Panglima Siliwangi Cup) yang waktu itu mundur, tidak mau saya korbankan tetapi sebagai bentuk ungkapan terima kasih saya kepada pihak Oneject Indonesia, maka harus saya pertahankan. Kenapa demikian karena beberapa tahun lalu Oneject Indonesia yang telah menyelamatkan salah satu asset turnamen yang mau hilang. Dan saya cukup bangga bisa meyakinkan Onejct Indonesia dan seharusnya saya berterima kasih kepada mereka ini. Waktu pertemuan saya minggu lalu dengan Direktur Turnamen beserta pihak Oneject sayapun sampaikan kalau tugas saya ini menyelamatkan turnamen seperti tugas saya selaku petinggi Pelti. Karena Oneject Indonesia sudah mau mundur dari sponsorshipnya akibat membengkaknya beaya akibat kurang toleransinya rekan rekan pelaku tenis tersebut. Ini yang saya cegah karena membengkaknya beaya yang keluar. Maka sayapun dipanggil untuk dijelaskan masalah budget ini yang makin lama makin menggila. Karena saya sudah biasa jalankan turnamen dengan budget yang minim maka sayapun berani ambil alih. Ketika dikatakan akan muncul permasalahan sosial didalam pelaksanaan tersebut karena saya mengusulkan turnamen tanpa ballboys maka ada kurang sependapat dengan Direktur Turnamennya maka saya katakan kalau tugas saya menyelamatkan turnamen. Maka konsekuensinya semua pihak harus berani berkorban. Ini tugas tidak gampang karena saya harus memangkas semua sektor beaya tersebut. Mulai dari beaya pemakaian lapangan yang tidak efisien, penggunaan tenaga wasit dan ballboys. Sehingga beberapa toleransi yang saya minta agar bisa ikut diperhatikan juga. Ketika disampaikan kalau hanya KU 18 tahun yang didanai oleh sponsor maka saya memberanikan diri akan mengambil KU 16 tahun karena selama ini selalu ada event KU 16 tahun. Saya juga prihatin kalau dihapus dimana petenis dikelompok tersebut tidak punya sarana bertanding. Tetapi kemudian saya berpikir kembali yaitu dananya mau ambil dari mana. Ya, itu resikonya. Tapi saya hanya bisa berdoa semoga KU 16 tahun bisa dibeayai darimana pun datangnya, semoga !

Tidak ada komentar: