Sabtu, 05 Mei 2012

Perencanaan Jelek sekali

Jakarta, 5 Mei 2012. Baru kali ini saya melihat disuatu turnamen internasional pesertanya tidak mengatur perencanaannya dengan baik. Maksud saya perencanaan mengenai pemesanan tiket pesawat mereka. Ini terjadi bukan oleh petenis Indonesia tetapi justru terjadi pada petenis asing. Tapi saya maklum sekali karena banyak pesertanya yang termasuk muka muka baru. Bisa dibayangkan ketika dijadwalkan bertanding muncul permintaan agar dimainkan pagi alasannya karena siangnya sudah pesan tiket pulang. Ini yang bingung Refereenya kebetulan cewek dari Jepang. Memang Referee mau bantu peserta kalau ada kesulitan tetapi masalah aturan Referee tetap tegas. Bisa dibayangkan ada pertandingan ganda dimana ada dari kedua belah pihak yang harus atau sudah pesan tiket pulang atau berangkat ketempat lainnya besok pagi. Jadi kalau menang tetap saja hbesoknya tidak bisa main. Aneh, tapi begitulah kejadiannya. Seharusnya mereka kalau menang harus merubah tiket pesawatnya. Ini petenis dari China, Hongkong dan dari negara lainnya. Dan lucunya hal ini dikemukakan kepada Referee, dan ketika mereka mau mundur alasan sakit, maka tentunya Referee tidak percaya. Tapi ada contoh yang baik, banyak juga yang belum pesan tiketnya untuk keluar Jakarta karena tentunya diharapka bisa main sampai selesai atau keluar sebagai juara atau finalis. Dalam merencanakan ikut serta turnamen seharusnya dibuat anggaran atau rencana sampai selesai, bukan sudah mengantisipasi kalahnya. Tetapi ini yang terjadi dan saya dan Referee sendiri sering berdiskusi masalah ini.

Tidak ada komentar: