Senin, 21 Mei 2012

Hampir Diboikot Wasit

Solo, 19 Mei 2012. Kehadiran dikota Solo disela sela mengisi liburan ternyata mendapatkan masukan cukup banyak dari pelaku tenis di Solo. Hal seperti ini sudah makanan sehari hari bagi saya karena kemungkinan saya yang paling sering muncul dilapangan disela sela kegiatan turnamen tenis ataupun lainnya. diceritakan masalah turnamen nasional yunior di Solo yang dengan judul salah satu produsen alat olahraga. Artinya ada sponsor maka muncul pikiran dari pelaku tenis adanya tersedia dana yang cukup bagi penyelenggara sehingga judul turnamen mencantumkan nama sponsor tersebut. Hal seperti ini sudah biasa. Karena tidak tahu bagaimana kesepakatan antara penyelenggara dengan sponsor maka saya hanya mendengarkan saja. Yang pertama dikemukakan masalah perwasitan. Hal ini dikemukakan oleh salah satu orangtua petenis asal Solo yang duduk dalam kepanitiannya. Disampakian kalau hari pertama disuasani rencana boikot wasit dengan turnamen. Wow, kok bisa terjadi demikian. Diceritakan kalau awalnya sudah ada kesepakatan antara koordinator wasit dengan panpel masalah honornya tersebut. Oleh salah satu rekan wasit yang hadir juga sampaikan kalau masalah honor diberikan dibawah standar turnamen , apalagi standar Pelti yang jauh diatasnya. Saya ditanya pula kira kira berapa honor wasit yang diberikan . Karena bukan saya yang menangani maka saya tidak menjawabnya. Hanya saya katakan kalau yang diberikan oleh Remaja Tenis memang dibawah standar Pelti karena punya alasan kuat tidak punya sponsor. Bedanya Remajatenis rutin diselenggarakan. Jadi tidak setahun sekali. Itupun diungkapkan oleh salah satu wasit yang ikut nimbrung dalam percakapan saya di lapangan GOR Manahan Solo. Keberadaan sponsor membuat tergiurnya pelaku pelaku didalamnya sehingga tentunya diharapkan mendapatkan imbalan cukup baik. Hausnya sponsor diturnamen sangat terasa dengan munculnya turnamen dengan sponsor tersebut. Kemudian muncul keisengan saya bertanya kepada rekan satu ini, masalah sumbangan yang diberikan oleh sponsor kepada penyelenggara dan langsung dapat jawabannya. Saya hanya beri komentar itu masalah penyelenggara mau terima dengan imbalan tersebut. Bagi saya sering terjadi disuatu turnamen dengan menggunakan nama sponsor ternyata yang didapat oleh pelaku turnamen berbeda dengan harapan mereka sendiri. "Yang penting deal awalnya sehingga tidak ada kekisruhannya sewatu dimulai." ujar saya sebagai penutup pembicaraan tersebut.

Tidak ada komentar: