Senin, 27 September 2010

Perang Mulut Orangtua

27 September 2010. Disela sela pelaksanaan National Youth Training Camp kedua di Ragunan saya melihat para orangtua maupun pelatih ikut aktip mendampinginya. Dari cerita cerita yang saya terima ada yang belum pernah pisah degan orangtuanya. Ada yang mengatakan dihari pertama putra ataupun putri kesayangannya belum betah ingin pulang dekat orangtuanya. Kalau pengamatan saya ada yang betul tetapi ada juga "masukan" yang saya terima itu hanya rekayasa orangtua.

Sebenarnya keberadaan training camp ini untuk membuat petenis yunior juga bisa mandiri, karena semua itu dimasukkan dalam "asrama" yang sebenarnya sudah fasilitas hotel berbintang. Tetapi dalam pelaksanaan sejak yang pertama kali diadakan training camp saya masih melihat belum sepenuhnya semua orangtua mau rela melepaskan putra/putri kesayangannya didalam camp. Padahal mereka tidak ikut menginap, hanya setiap saat dipantau kegiatan didalam kamar dengan menunggui anak anak sampai jam tidur. Itu hak mereka tetapi saya melihat dengan kacamata saya kalau hal itu tidak perlu dilakukan. Biarkan mereka belajar mandiri. Lepaskan mereka mengatur diri mereka setelah diberi pengarahan sebelumnya.

Di training camp yang kedua ini ternyata terjadi "perang dingin" antar orangtua yang saya dengar sendiri dari peserta training camp. Bahkan sudah terjadi perang mulut antara orangtua peserta. Memang saya sendiri menerima SMS dari salah satu orangtua memberitahukan masalah putra/putrinya di marahin oleh salah satu orangtua. Tetapi tidak saya tanggapi karena saya tidak mau ikut campur masalah mereka ini. Saya sudah anggap biasa diturnamen tenis khususnya ada pertengkaran antar orangtua masalah putra dan putrinya. Ini akibat ikut campurnya orangtua sampai ke kamar peserta yang disiapkan seperti fasilitas hotel saja.
Berbagai cerita disampaikan kepada saya sebagai upaya meyakinkan masalah yang muncul tanpa saya minta karena saya tidak ingin ikut masuk kedalam masalah mereka sendiri. Saya akan turun tangan kalau menyangkut masalah hal hal yang mengganggu jalannya training camp saja.

Tidak ada komentar: