Kamis, 23 September 2010

Pengaturan Permainan

Kota Kinabalu, 18 September 2010. Baru kali ini saya melihat suatu keanehan diarena pertandingan internasional. Aneh, karena diminta pengertian akan tujuan ikut turnamen ini bukan mengejar medali sebanyak mungkin. Sedangkan sebelum berangkat saya sudah mendapatkan pesan agar sapu bersih medali yang ada sessuai dengan perkiraan kekuatan soft tennis di Asia Tenggara.
Pertandinga soft tennis berbeda dengan tenis. Jika ada event beregu biasanya di tenis dipertandingkan lebih awalkemudian setelah selesai dilanjutkan dengan perorangan. Soft tennis dipertandingkan perorangan dulu dengan ganda baik putra dan putrid. Mereka punya alas an sendiri. Soft Tennis lebih menghormati ganda bukan tunggal. Bisa dilihat susunan beregu yaitu 1 tunggal dan 2 ganda.
Pembuatan order of play maupun undiannya berbeda sekali. Digunakan round robin system dimana setiap pemain/regu akan saling ketemu. Artinya bukan system gugur.
Karena turunnya hujan membuat penyelenggara kewlahan juga. Diubahlah sistemnya dimana ada pembatasan peserta dari setiap Negara. Awalnya setiap Negara bisa ikut seluruh pesertanya artinya 5 petenis untuk pertandingan tunggal baik putra maupun putrinya. Kali ini diubah menjadi 3 saja.
Saya diminta pengertiannya untuk mengalah karena asosiasi soft tennis Asia Tenggara butuh partisipasi peserta di SEA Games 2011 di Indonesia. Karena soft tennis untuk pertama kali dipertandingka di SEA Games. Giliran pertandingan hari ini adalah ganda campuran. Karena kemarin sudah ada medali emas ganda putra dan putrid dimana Filipina dapat 1 ganda putrid dan Indonesia medali emas di Ganda Putra maka diupayakan agar Thailan juga dapat. Maka ada kompromi dengan Filipina ahar tidak mendpatkan meadli emas di ganda campuran. Lansgung saya komunikasikan dengan Diko Moerdono selaku penanggung jawab Soft Tennis Indonesia. Jawabannya adalah harus sapu bersih.Akhirnya gand campuran dipegang oleh Thailand setelah kalahkan ganda campuran Indonesia di final.

Tidak ada komentar: