Jumat, 05 Juni 2020

Keberhasilan Pengprov Dalam Melaksanakan ART Pelti 2017-2022

Jakarta, 5 Juni 2020. Dari 11 (sebelas) tugas pokok Pengprov Pelti sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga (ART) Pelti 2017-2022,  yang terlihat jelas adalah menyelenggarakan pertandngan nasional dan internasional dan melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah / swasta dan organisasi masyarakat di tingkat provinsi yang sesuai dengan tujuan PELTI. 

Menurut AFR selama ini yang konsisiten dengan menjalankan pertandingan nasional dan internasional hanyalah beberapa pengprov. Disamping itu pula program Grass-rootnya berjalan rutin oleh Pengkot/Kab hanyalah satu Pengprov saja. Karena turnamen terbagi atas turnamen akar rumput sampai turnamen profesional.secara bertahap. Ada yang berhasil selenggarakan turnamen internasional senior tanpa ada turnamen yuniornya. atau  sebaliknya

Kegiatan itu dimulai oleh  Pengprov Pelti, kemudain Pengkot/Kab Pelti juga selenggarakan kegiatan akar rumput (grass-root) yaitu mulai dari tingkat terbawah TDP yaitu Persami diselenggarakan oleh Pengkot/Kab Pelti setempat dikoordinir oleh Pengprov Pelti sehingga termotivasi Pengkab/Kab Pelti selenggarakan TDP yang lenbih tinggi. Dari T2-T3-T5-7.. 


Untuk itu patut kita berikan apresiasi kepada Pengprov Pelti Jawa Timur, kerana Jawa Timur memiliki TDP International Widjojo Soejono oleh Pengprov Jawa Timur sebagai penyelenggara,  dan oleh Pengkab/Kot adalah TDP Nasional UNEJ Cup, TDP Tulung Agung, TDP Ngawi Open dan serial Persami (Pertandingan Sabtu Minggu) diselenggarakan oleh beberapa Pelti Kota/Kabupatennya. Adakah Pengprov Pelti lainnya lakukan seperti ini. Turnamen berjenjang

Tidak menyepelekan kerja Pengprov Pelti lainnya tetapi perlu diketahui dengan sistem ini tidak heran bisa dilihat Jawa Timur sumber pemain nasional sejak tahun 1989 . Mulai dari Tintus Arianto Wibowo, Bonit Wiyawan. Peter Handoyo yang membawa nama Jawa Timur ketika masuk dalam tim nasional. Sekarang dalam tim nasional muncul muka baru  Muh Gunawan yang disebut asli dari Jawa Timur

Mengenai tugas  lainya dalam ART Pelti 2017-2023  yaitu melakukan hubungan dan kerjasama dengan instansi Pemerintah/swasta dan organisasi masyarakat di tingkat provinsi yang sesuai dengan tujuan PELTI, ternyata Pengprov Pelti Jawa Timur berhasil bekerja sama dengan KONI Jawa Timur untuk menggaet Christopher Rungkat, David Agung Susanto , Anthony Susanto, Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies demi kepentingan Pekan Olahraga Nasional XX Papua. Dana yang diberikan oleh KONI Jawa Timur sangat bermanfaat bagi petenis nasional untuk terjun tour ke Luar Negeri sebagai tanggung jawab moral, walaupun dianggap tidak fair. 

Semenjak muncul aturan kuota PON dibatasi sehingga hanya 14 PengProv dari 34 Pengprov Pelti  yang diperkenankan ikut maka muncul inisitif PB Pelti saat itu mendistribusikan  atlet2 di Jawa (karena yang punya PNP ).   Agar PON itu diikuti petenis berkualitas. Kalau tidak PON itu milik 6 Pengprov di Jawa saja. Tapi jadi berkembang menjadi ajang jual beli pemain, yang sebenarnya membantu pemain menjalankan try out ke Luar Negeri. Sayangnya tidak semua pemain yang mendapat dana dimanfaatkan sebaik mungkin untuk ikut try out turnamen Luar Negeri.   Ini lah kelemahannya. Ini telah dibuktikan oleh daerah lainnya seperti Papua mensponsori Priska M Nugroho. walaupun disayangkan tidak muncul atlet binaan sendiri asal Papua. Ini sangat kelihatan ada manfaatnya.

Saat ini Indonesia memiliki 5 ITF turnamen junior yaitu Piala Thamrin International ,di Jakarta, Widjojo Soejono International di Surabaya, dan JITA International Junior di Jakarta, ITF Junior di Jakarta.dan ITF Medco Junior di Palembang

Sebenarnya Jawa Barat beberapa tahun silam memiliki Turnamen ITF Junior yaitu Oneject Junior International kemudian kehilangan sponsor Onejet maka diambil alih oleh AGS International Junior di Jakarta.. 

Sebagai Pengprov Pelti dihimbau  mengajukan kesediaannya sebagai host satu ITF Junior ke PP Pelti dan atau juga PP Pelti menawarkan ke Pengda Pelti Jawa Barat sebagai host dan juga kepada Pengprov Pelti lainnya agar terlaksana keberadaan turnamen diluar kota Jakarta yang sudah kehilangan sarana pertandingan dengan hilangnya lapangan tenis di Kemayoran dan Senayan.

Melihat sarana yang dimiliki seharusnya Pengprov Pelti Riau dengan stadion tenis PTPN V di Pekanbaru dan Pengprov Pelti Kalimantan Timur dengan Stadion Balikpapan Baru di Balikapanan atau di Samarinda  layak sebagai host ITF Junior. (Foto Tami Grende asal Bali)




Tidak ada komentar: