Selasa, 06 Agustus 2019

Ditunjuk Oleh PP Pelti Jadi Direktur Turnamen Tidak didukung Tuan Ruanh


Palembang, 24 Juli 2019. Untuk pertama kali dalam kehidupan kami menjalankan pertandingan justru mendapatkan tantangan cukup besar, Dengan penugasan cukup besar diberikan oleh PP Pelti kepada kami dengan tim AFR Remaja Tenis untuk menjalankan MedcoEnergi Tennis Junior Champs - 2 tanggal 24 - 28 Juli 2019.

Gejala gejala akan mendapatkan hambatan sudah mulai kelihatan . Kerjasama dengan Pengprov Pelti Sumsel sudah mulai terasa dari awal. Ini akibat titik awal justru diperlihatkan oleh PP Pelti dimana tidak professional.

Suatu hari  terima WA dari Kabid Pertandingan PP Pelti yang menyatakan bahwa disetujui oleh Wakil Ketua Umum PP Pelti sebagai Direktur Turnamen dan dipersilahkan hubungi Sekretaris Pengprov Pelti Sumatra Selatan, karena dia sudah menghubunginya pertilpon Dari kata kata ini terlihat tidak tahu berorganisasi. Karena ketika diminta agar dibuat surat penujukan AFR sebagai Direktur Turnamen, dijawab tidak perlu cukup dengan tilpon saja. Mereka tidak mengerti betapa pentingnya surat penunjukkannya. Betul juga ketika info AFR ditunjuk sebagai Direktur Turnamen disampsaikan AFR kepada Sekretaris Pengprov Sumsel maka didapat jawaban, " Kami belum dapat surat penunjukan sebagai host"

Dari peristiwa MedcoEnergi Junior Tennis Champs-2 ini terima side effectnya kurang mendapatkan sambutan positip. antara lain kenapa AFR yang justru banyak mengkritik PP PELTI justru diberi kepercayaan oleh PP Pelti. Ini tidak masuk akal, Kira kira begitu, Pro kontra di Jakarta maupun Palembang sudah bermunculan.

Ini AFR anggap saja tatangan , soal ini masalah kecil karena membawa armada pelaksana sehingga tidak ada kekuatiran sama sekali hanya makan perasaan saja berdampak terhadap kesehatan, Apalagi setir mobil sendiri yang diperkirakan jalan tol sudah selesai semua Bakaeuhuni ke Palembang, ternyata belum

Walaupun begitu dipantau kerja Panitia, Mulai dari venue Stadion Bukit Asam Jakabaring Sport City. Ketika itu belum ada kontak resmi Pengprov Pelti Sumsel dengan PT Jakabaring Sport City. mengeniai pelaksanaan MedcoEnergi Junior Tennis champs-2.

Pernah suatu saat terima panggilan dari protokol Gubernur memberitahukan bahwa besok Gubernur Sumsel memberi waktu audiensi bahkan minta agar 6 nama nama Panitia atau Pengprov Pelti Sumsel  Hal ini diteruskan kepada Pengprov Pelti Sumsel. Ternyata batal.
Begitu juga ketika ada rencana Rapat Panitia di Indralaya, Sayapun menawarkan diri untuk turut serta tapi oleh Sekretaris Pengprov Sumsel dikatakan baru masalah internal

Sudah mulai kelihatan tanda tanda akan mendapatkan kesulitan. Karena sampai saya datang Senin 22 July 2019, belum terlihat keinginan  rapat persiapan, Ketika ditanyakan siapa ketua Panpel, tidak dijawab. Baru saya tahu ternyata sudah ada Ketua Panitia, Sedangkan Sekretaris Pengprov bukan sebegai Ketua Panitia.  Tampak one man show cara kerjanya.

Dijanjikan rapat persiapan di Wisma Atlet Jakabaring Sport City yaitu hari Selasa 23 July 2019 ternyata rapat itu hanya wacana. Tapi kekuatiran saya karena pengalaman dengan Pengprov Pelti Sumsel sudah lama dikenal , Teringat SEA Games 2011 kemudian sudah tidak di PP Pelti test event Asian Games 2017 

Sewaktu jumpa Sekretaris Pengprov Pelti Sumsel, dikatakan alasan tidak diadakan Pembukaan, yaitu karena ini individual event nanti acara Pembukaan dibuat jika acara beregu seperti Pra PON yang direncanakan ada acara Pembukaan dimana akan dilakukan defile peserta dengan pakaian adat . Ceritanya akan wah begitu dalam mengatur acaranya. Apa iya. Tapi ada keraguan terhadap dirinya karena bekerja one man show.

Sewaktu Senin 22 July 2019 melihat anggota Panpel seabrek abrek  hanya ngobrol saja menjajikan hari Selasa 23 Juli 2019 akan ada pemasangan net, backdrop. Ketika pukul 12.30 sudah habis kesabaran AFR, akhirnya atas inisiatif sendiri ambil dari sekretariat yaitu net, backdrop dan spanduk dilapangan. Saat itu baru sadar kalau single pool tidak lengkap, Kemudian keluar ancaman dari diDirektur Turnamen AFR. Sempat dengar dari salah satu anggota Panpel, apakah perlu pakai single pool   "Kalau tidak bisa mengadakan  single pool sore ini turnamen tidak bisa jalan, Saya bukan anggota PELTI, Saya bisa pulang besok. Nama Sumsel akan malu" Ancaman ini ditujukan kepada angota Panpel yang berkeliaran di Wisma Atlet tapi tampak tidak ada induknya.

Muncul pertanyaan yaitu dimana letak Kantor Panitia ? Mau kerja tapi belum tahu ruang kenja. Ditanya kepada Sekretaris Pengprov Pelti Sumsel , didapat jawaban itu ruangan banyak tetapi saya sudah melihat kondisi ruangan ruangan itu dimana jalan  keruangan tersebut penuh dengan macam macam material bangunan, Kelihatan nya Panpel tidak menyiapkan, Akhirnya dapat jawaban silahkan saja cari tempat sendiri. " Wow beginilah sambutan saya terima " Bukanlah masalah.

Karena kenal baik dengan penjaga gedung maka dbukalah kantor di stadion untuk turnamrn desk, Tapi tidak ada listrik , Ini persoalan kedua. Akhirnya pilihlah tempat sementara. Disediakan sound system dan gent set. Tetapi kuatir dengan sound system, maka digunakanlah sound system sendiri karena pernah suatu saat sound system Penitia ngadat,
Ketika gen set ngadat maka diambilkan sound system portable TOA, tapi tidak ada batttery. Disediakan sound system tapi tidak ada listrik, Ada gen set tetapi tidak ada bensin.

Maka saya minta kumpulkan anggota Panpel yaitu Wakil Direktur Turnamen daa beberapa anggata Panpel .Disini saya baru tahu Ketua Panpel nya dan sampai sudah selesai tidak pernah ketemu. Ketemu Wakil Turnamen Direktur yang pingin belajar sama yang pengalaman. 

Selang beberapa hari dapat laporan anggota tim pelaksana dari Jakarta kalau bensin gen set tim Jakarta yang bayar. Sempat terjadi percakapan anggota Panpel ( kebetulan anak dari Sekretaris Pengrov) kalau Panpel Palembang hanya sediakan gen set , lapangan saja, bensin tidak. Saya perintahkan kita beli saja, Untung nya kemudian setelah beberapa hari tepatnya hari Jumat, listrikpun sudah baisa digunakan.

Ditanyakan kelau tidak ada acara Pembukaan, Sebenarnya acara pembukaan untuk kepentingan sponsor, Anehnya saat pagi pagi Rabu 24 Juli 2019 pukul  05. 29 WA saya masuk yang bunyi nya :  " Besok pembukaan pelatihan oleh pak Ketua Pelti Sumsel  mohon utk medampingi jam 08,30,"

Kemudian pukul 05.31 pesan WA "Untuk Medco pembukaan bisa juga dgn pemukulan bola pertama oleh Ketua atau bagaimana tks " 

Untungnya pesan itu baru dibaca setelah siang hari,

Hari pertama tertunda karena masalah listrik Yang semula dijawalkan jan 08,30 tertunda tiga jam lebih, Karena tidak ada Ketua Panpel  maupun Ketua Pengprov dan Sekretaris Pengprov Sumatra Selatan, sudah ada MedcoEnergi yang hadir, Maka dikumpulkan peserta untuk acara foto session didalam lapangan bersama MedcoEnergi . Wakil Direktur Turnamen hanya bisa melongo dan tidak bisa berbuat apa2
Sambil menunggu listrik menyala dicarikan gen set, Turnamen ditunda, Setelah acara foto session maka peserta keluar lapangan,

Akhirnya Ketua Pengprov tiba masuk kedalam lapangan untuk foto bersama panitia dan MedcoEnergi,

Bisa dibayangkan cara kerja Panpel membuat kesehatan AFR terganggu, kembali ke Jakarra turun 10 kg . Mau marah dan sempat marah karena sewaktu mau ambil barang di sekertariat tidak diperkenankan oleh anggota Panpel, Sekretariat letaknya disebelah kamar, " Tunggu panpel nya baru mau kesini , saya hanya dari EO (event organizer ), " Mendengar jawaban pertilpon saya maka keluar umpatan dari AFR " Persetan dengan EO "\

Akhirnya saya datang sendiri untuk ambil barang tersebut, Dan semua bola2 dan gift yang dari PP Pelti saya pindahkan keruang Panpel dari Jakarta, Oh nasib di Jakabaring

Sedih rasanya Jakabaring Sport City tersebut. Bagaimana dalam pelaksanaan Pra PON namti. Saya pikir pasti tidak ada suasana ASIAN GAMES tidak terasa. Saya cukup bangga dulu 2013 pernaha adakan RemajaTenis Sumseel berapa kali di Jakaring suasana SEA Games 2011 bisa dirasakan Ada tempat istrahat yang ber AC dana lain lainnya. Bisa dibayangkan kalau Pra PON dengan kintingen daerah minimal setiap regu 4 orang sedangakan peserta putra dan putri ada 41 kontingen untuk istrahat , Lumayan 200 san orang , Kalau tidak ada inisiatif pasang tenda ber AC maka akan berkeliaran seperti waktu MedcoEnergi tournament. Ada yang istrahat didepan toiler

Sewaktu tiba di Wisma Atlet , dapat informasi dari Sekretaris Pengprov Pelti Sumsel setiap peserta yang mengnap di Wisma akan mendapatkan fasilitas makan. Tapi ternyata hanya nasi bungkus, Dan ternyata tim AFR Remaja Tenis yang  nginap disana mulai hari Rabu 24 Juli 2019 harus bayar sendiri. Karena sudah ada dananya tidak masalah. Dan ternyata kepada peserta banyak yang tinggal diluar Wisma karena informasi tersebut.Ada duplikasi registrasi.

Bisa dibayangkan sewaktu tahun 2013, harga kamar pertempat tidur Rp 100,000 cukup murah, Tidak disediakan breakfast, Tapi bisa dihitung kalau menggunakan 1 tempat tidak tidak dikalim Rp 400,000 seperti sekarang. Itu bedanya. Akibatnya banyak peserta lebih murah tinggal diluar Rp 300.000 dengan breakfast.

Lemahnya komunilasi antara Jakarta dan Palembang sebagai penyebab utama Dan juga one man show dari Sekretaris Pengprov Pelti Sumsel yang banyak rencananya tapi tidak ada realisasi. Saya yakin sekali ada hambatan dalam pelaksanaan Pra PON pada tgl 5 Agustus 2019 yang seidah dekat, Tidak punya konsep kerja, Untuk PRa PON direncanakan ada upacara Pembukaan dengan defile peserta seperti  yang disampaikannya. Kita lihat saja

Tidak ada komentar: