Rabu, 21 Agustus 2019

Siapa Kontrol Kerja Referee Kita

Jakarta , 20 Agustus 2019 , Siapa yang kontrol kerja Referee ? Itu suatu pertanyaan baik sekali . Karena terus terang PP Pelti sebenarnya ada namanya Komite Wasit. Yang seharusnya disitulah jawabannya pertanyaan itu. Kenapa sampai ada pertanyaan itu tentunya ada sebab  musababnya.
Berdasarkan adanya kasus bagi yang tahu telah ada manipulasi laporan kepada induk organisasi nya, Tetapi lucunya kepada induk organisasi international dilakukannya. Pernah terjadi kasus seperti ini dilakukan oleh ITF Referee asal Singapore langsung dipacat oleh ITF.
Sekali dilakukan pada ITF Junior kemudian belakangan ITF Seniors.

Bagaimana proses menjadi Referee di Indonesia. Apakah langsung begitu saja. Kalau Referre untuk Turnamen Diaku Pelti diawali oleh para wasit nasional kemdian dilakukan Wasit internasioanl White Badge. Karena menjadi masalah belum pernah ada sekolah Referee dilakukan oleh Pelti. Tetapi  2012-2017 yang ada adalah sekali oleh Kemenpora yang kebetulan disana tenaga pegawai Kemenpora adalah Wasit yang sudah mempunyai brevet Wasit White Badge. Dulu pernah ada tawaran ITF yaitu untuk mejadi referee yaitu White Badge Referee. Tidak ada yang mau karena  membeayai sendiri, sehingga wasit yang ada disini belajar otodidak sambil learning by doing. Buktinya wasit kita bertahan terus menjadi White Badge karena kelemahan naya bahasa Inggris. Ada tahapan tahapan yaitu Silver Badge dan Gold Badge.

Kenapa masalah ini sangat penting ?  Karena kelemahan Referee kita sering ditutupin, Kalau ITF telah menunjuk seorang koordinator Referee wilayah Asia yaitu dari India, maka kebutuhan Referee selalu ditanyakan kepada nya. Dan kebutuhan Referee khususnya turnamen Pro Circuit yang selama ini untuk putra keatas tidak pernah dipegang oleh Referee Indonesia, kecuali kejuraaan junior sehingga persyaratannya lebih mudah agar supaya dapat berlagsung dengan baik. Tetapi tidak semua white badge yang dimiliki boleh menjadi referre, Tapi oleh Pelti waktu itu bandel selalu minta prioritas agar beri kesempatan White Badge  wasit bisa bekera dengan alasan yang disetujui waktu itu adalah hanya 2 saja adalah kedua White Badge wasit adalah Pegawai Negeri sehingga saat itu disetujui.


Pernah terjadi TDP Nasional disaat hari terakhir Referee meninggalkan TDP tersebut diserahkan tugas kepada wasit untuk meneruskan tugasnya sedangkan yang bersangkutan bertugas ditempat lain kepada wasit untuk meneruskan dan kebetuan tidak timbul keriuatan sehingga langcar saja, Hal ini oleh PP Pelti tidak ada teguran.

Kemudian dikancah internasional , dimana manipulasi laporan ke ITF dilakukan oleh Referee kita, saat itu pada kejuaraan international yunior dimana babak final pada hari minggu yang bersamaan ada turnamen lain  diluar kota. Ditinggal ikut serta keturnamen lain, Sebenarnya bukan masalah kalau laporannya dilaporkan kepada ITF adalah W.O Ternyata dalam laporan tersebut ada angka seperti sudah terjadi pertandingan. Memang pemain yang menang dirugikan kalau dilaporkan menang W.O, artinya angka didapat untuk perhitungan diambil di semifinal walaupun menang difinal karena tidak bertanding. Pemainnya yang diuntungkan pemain asaing tentunya membiarkannya.

Kemudian turnamen veteran juga menggunakan Referee yang selama ini dari PP Pelti. Sebenarnya ada yang sedikit aneh, Banyak kasus W.O justru dilaporkan telah terjadi , suatu pertandingan telah dilaksanakan tapi dilaporkan tanpa score, Kalau dilihat laporan nya mulus sekali tanpa score. Ini yang aneh. Kalau disebut kalah WO tentunya lawan akan kena code of conduct, kena penalty. Agar tidak ketahuan maka disamarkan sehingga pemain tidak dirugikan, Sedangkan saat itu turnamen veteran itu sangat kacau bingung atau peserta tunggu lama sekali karena tidak sesuai order of play. Padahal turnamen internasional yang sebenarnya cukup ketat, harap maklum Referee yang bertugas baru pertama kali di turnamen veteran. Realitanya banyak sekali yang W,O, Ada yang kesal sampai pulang kenegerinya padahal dia itu unggulan 1 , Coba dilihat dihasil yang dilaporkannya ke ITF , Pintar juga disebutkan ada pertandingan dengan menulis nama peserta tetap ada tanpa scorenya.
Inilah manipulasi nya.

Perlu sekali dikaji ulang referee ini.  


Tidak ada komentar: